Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam masa ketidakpastian akibat virus corona Covid-19 PT Lippo Karawaci Tbk berhasil menjaga fundamental keuangan.
“Selama tiga bulan terakhir, kami telah secara proaktif mengambil langkah-langkah untuk memperkuat fleksibilitas keuangan kami dan hal ini nantinya akan membantu kami menavigasikan diri secara efektif untuk melalui suatu situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujar CEO Lippo Karawaci, John Riady dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Senin (30/3).
Baca Juga: Capri Nusa Satu Properti (CPRI) kantongi komitmen penyewa ruang kantornya
Adapun keputusan yang diambil meliputi keberhasilan divestasi seluruh saham perseroan di First REIT yang dimulai sejak Juni 2019 dan selesai pada Februari 2020. Aksi korporasi tersebut menghasilkan Rp 322 miliar. Total penjualan sejak dimulainya aksi korporasi pada Juni 2019 telah menghasilkan Rp 851,7 miliar.
Selanjutnya, menyesuaikan strategi lindung nilai (hedging) di awal kuartal pertama 2020 ketika nilai tukar USD/Rupiah berada pada Rp 13.700 per US Dollar. "Kami menghasilkan sekitar US$ 60 juta dengan memindahkan hedging kami dari Rp 15.000 ke Rp 17.500 untuk nilai pokok obligasi kami," terangnya.
Juga keberhasilan menghapus semua obligasi yang jatuh tempo hingga 2025 melalui pembiayaan kembali obligasi senilai US$ 425 juta dari tahun 2022 menjadi tahun 2025.
Perseroan juga mengamankan pinjaman modal kerja senilai Rp 700 miliar di bulan Maret 2020. Pinjaman akan menyediakan likuiditas tambahan bagi perseroan, jika diperlukan
Baca Juga: Perusahaan properti Grup Sinarmas catat kinerja apik di 2019
Kemudian mengeksekusi sejumlah inisiatif penghematan biaya yang dipercaya akan menurunkan biaya operasional pada tahun fiskal 2020. Inisiatif juga akan menargetkan pengurangan lebih lanjut dalam hal biaya operasional, belanja modal dan modal kerja.
Minggu ini, perseroan telah mengumumkan pengurangan jam operasional di berbagai mal-mal dan hotel-hotel. Aksi ini akan menghasilkan strategi penghematan biaya untuk tiga bulan ke depan.
Ke depannya, bisnis-bisnis kami akan terus melayani para pelanggan sembari secara aktif mempromosikan dan mengedukasi pelanggan tentang praktik menjaga jarak sosial dan kebersihan.
Dari sisi anak perusahaan, Lippo Cikarang yang berhasil meluncurkan Waterfront Estates. Klaster pertama telah terjual habis sehingga perseroan membuka penjualan unit di klaster 2.
Baca Juga: Terdampak wabah corona, penyelesaian proyek Capri Nusa Satu Properti (CPRI) mundur
Secara total, Perseroan menjual lebih dari 304 rumah senilai Rp 262,6 miliar, dengan nilai masing-masing rumah berkisar di antara Rp 499 juta hingga Rp1,5 miliar. Hasil penjualan ini di atas target awal sebanyak 250 rumah.
Selain aksi-aksi korporasi di atas, perseroan secara aktif berupaya untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas keuangan. Pada saat ini, perseroan tidak perlu untuk meningkatkan modal dan oleh karenanya perseroan terus bergerak maju untuk divestasi Lippo Mal Puri.
Melalui strategi tersebut, emiten bersandi saham LPKR ini menilai telah berhasil menerapkan beberapa langkah pencegahan untuk memperkuat posisi keuangannya dalam beberapa waktu ke belakang.
Baca Juga: Pendapatan Summarecon Agung (SMRA) naik 4,95% menjadi Rp 5,94 triliun tahun lalu
Di tingkat perusahaan induk, Lippo Karawaci saat ini memiliki lebih dari Rp 3,5 triliun dalam bentuk tunai, secara substansial dalam mata uang USD dan SGD. Tingkat utang bersih terhadap ekuitas perseroan sebesar 21% dinilai membuat LPKR tetap menjadi yang terbaik di antara perusahaan-perusahaan sejenis lainnya.
"Hal ini memastikan kami berada dalam posisi yang baik untuk menghadapi dampak pandemi global," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News