kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.484   50,00   0,32%
  • IDX 7.736   0,93   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,35   -0,03%
  • LQ45 958   -0,50   -0,05%
  • ISSI 233   0,21   0,09%
  • IDX30 492   -0,18   -0,04%
  • IDXHIDIV20 591   0,64   0,11%
  • IDX80 137   0,04   0,03%
  • IDXV30 143   0,27   0,19%
  • IDXQ30 164   0,00   0,00%

Ini Lo Strategi Lengkap Indika Energy (INDY) Seimbangkan Bisnis Hijau dengan Batubara


Minggu, 18 Desember 2022 / 11:30 WIB
Ini Lo Strategi Lengkap Indika Energy (INDY) Seimbangkan Bisnis Hijau dengan Batubara
ILUSTRASI. Jajaran direksi INDY saat RUPST. Sumber Yoliawan -?Kuartal I 2019, produksi batubara INDY sudah 24% dari target. Ini Lo Strategi Lengkap Indika Energy (INDY) Seimbangkan Bisnis Hijau dengan Batubara.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW DELHI. PT Indika Energy Tbk (INDY) terus bersulih diri. Emiten batubara ini terus memantapkan diri untuk mentransformasikan perusahaan ke bisnis berkelanjutan atau suistanable energy.

Targetnya, pada  tahun 2025, INDY bisa menyeimbangkan porsi bisnisnya yakni bisnis batubara dengan bisnis berkelanjutan masing masing 50%.  

Transformasi terus dilakukan Indika dengan aneka lini bisnis baru ke arah energi berkelanjutan.

Jika sebelumnya, INDY kental dengan bisnis di tiga sektor, yaitu sumber daya energi (eksplorasi lapangan untuk sumber daya, produksi, dan perdagangan batubara), jasa energi (jasa kontrak penambangan batu bara dan EPC di minyak & gas), serta infrastruktur energi (pembangkit listrik tenaga batubara), INDY kini mengubah portfolio bisnis dengan berkonsentrasi ke energi berkelanjutan. 

Baca Juga: Buyback Obligasi, Indika Energy (INDY) Agresif Menurunkan Tingkat Utang

Lima sektor non batubara yang digenjot. Pertama  bisnis logistik dan infrastruktur antara lain dengan bisnis aset logistik, jasa EPC, infrastruktur, penyimpanan bahan bakar.

Lewat bisnis jasa logistik, INDY melalui Interport membangun dan mengoperasikan terminal penyimpanan bahan bakar secara eksklusif untuk ExxonMobil  di Balikpapan, Kariangau, Kalimantan Timur. Kapasitas penyimpanan (storage) bahan bakar  ini sebanyak 96 juta liter. 

Beroperasi sejak November 2020. Kontribusi EBITDA bisnis ini mencapai US$ 12 juta - US$ 18 juta per tahun. 

Vice President Director and Group Chief Executive Officer (CEO) of Indika Energy Azis Armand kepada KONTAN dalam kunjungan ke New Delhi ke patner bisnisnya Fourth Partner Energy mengatakan, kontrak  kerja sama pengoperasian terminal bahan bakar ini selama 20 tahun.

Pada tahun 2025 mendatang, ExxonMobil memiliki opsi untuk mengeksekusi kepemilikan di terminal itu. “Itu opsi yang bisa diambil, bisa diambil atau tidak di tangan Exxon, “ jelas Azis. 

Baca Juga: Raih Pendanaan Baru, Anak Usaha Indika Energy (INDY) Ngebut di Bisnis PLTS

Kedua, INDY juga mengembangkan proyek infrastruktur strategis yaitu dengan menjadi operator pelabuhan dengan layanan rantai pasokan terintegrasi pertama di Indonesia yakni di Pelabuhan Patimban.

Lewat Indika Logistic & Support Services (ILSS) bersama anggota konsorium lain seperti CT Corp Infrastruktur Indonesia, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya, INDY saat ini  memiliki 29% saham di perusahaan yang mengoperasikan Pelabuhan Patimban.

 

Lewat skema proyek procure-operate-transfer, konsorsium tersebut memegang konsesi selama 40 tahun yakni mulai 2021-2061 di Pelabuhan Patimban. 

Pelabuhan Patimban memiliki kapasitas sebanyak 3,75 juta TEU untuk terminal kontainer dan 600.000 CBU untuk terminal mobil. Saat ini, terminal tersebut baru terpakai dengan kapasitas sebesar 218.000 CBU. 




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×