kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini penjualan secara ritel mobil dari beberapa APM sepanjang tahun lalu


Selasa, 14 Januari 2020 / 19:35 WIB
Ini penjualan secara ritel mobil dari beberapa APM sepanjang tahun lalu
ILUSTRASI. Suasana penjualan mobil. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/ama.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019 merupakan tahun yang berat bagi pelaku industri otomotif dalam negeri. Di tengah kelesuan tersebut, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan sebesar 1 juta unit atau kurang lebih 13,24% lebih rendah dibanding realisasi penjualan ritel (diler ke konsumen) tahun 2018 yang sebesar 1,15 juta unit.

Kendati demikian, meski mencatatkan penurunan, penurunan volume penjualan ritel pada beberapa merek masih lebih rendah dibanding proyeksi penurunan pasar.

Baca Juga: Astra Digital targetkan jumlah mobil rental yang bergabung di Movic dua kali lipat

Toyota misalnya, sepanjang tahun 2019 penjualan ritel Toyota tercatat mencapai 331.500 unit atau lebih rendah sekitar 7% dibanding volume penjualan ritel tahun sebelumnya yang sebesar 356.000 unit.

“Di tengah kelesuan pasar yang turun kira-kira 13%-15%, penurunan Toyota masih lebih kecil dibanding penurunan pasar,” Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager Toyota Training Center, Cibitung (09/01).

Dalam capaian tersebut, Avanza, Rush, Calya, Innova dan Fortuner menjadi menjadi lima mobil Toyota paling laris di sepanjang tahun 2019. Penjualan ritel dari kelima mobil ini menyumbang sekitar 267.800 unit atau setara dengan kurang lebih 80,78% total volume penjualan dengan rincian penjualan Avanza sebanyak kurang lebih 81.900 unit, Rush 57.400 unit, Calya 55.800 unit, Innova 54.500 unit, dan Fortuner 18.200 unit.

Dengan adanya capaian ini, pihak Toyota mengklaim berhasil merengkuh penguasaan pasar sebesar 32%.

Baca Juga: Pembiayaan mobil bekas menurun, ini kata APPI

“Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kesuksesan pengenalan Avanca MC di awal tahun 2019 dan Rush yang terus mendapatkan kepercayaan sebagai MPV dan SUV sesuai dengan selera konsumen,” ujar Tambah Fransiscus Soerjopranoto   (09/01).

Sama halnya dengan Toyota, Daihatsu mencatatkan penurunan penjualan ritel yang lebih rendah dibanding proyeksi penurunan pasar. Berdasarkan data internal PT Astra Daihatsu Motor (ADM), penjualan ritel Daihatsu tercatat sebesar 177.588 unit di sepanjang tahun 2019 atau turun sekitar 11,28% dari volume penjualan ritel tahun 2018 yang sebesar 200.178 unit.

Manajemen menilai pencapaian ini tak lepas dari kuatnya jaringan penjualan dan purna jual (after sales) yang tersebar di seluruh Indonesia dan selalu bertambah jumlahnya.

Dalam capaian tersebut, Sigra masih menjadi penopang utama penjualan ritel dengan kontribusi sekitar 29% dari total penjualan. Posisi ini selanjutnya diikuti oleh Grandmax PU di posisi kedua dengan kontribusi sebesar 20%, Ayla dan Terios di posisi ketiga dengan kontribusi masing-masing sebesar 13%, dan Xenia di posisi keempat dengan kontribusi sebesar 12,5%.

Baca Juga: Penjualan ritel Daihatsu di 2019 capai 177.588 unit

Capaian ini diklaim menghantarkan Daihatsu sebagai merek kendaraan paling laris kedua dengan porsi penguasaan pasar sebesar 17%. “Dengan begitu 11 tahun sudah Daihatsu menjadi nomor 2,” ujar Marketing Director ADM Amelia Tjandra kepada Kontan.co.id (14/01).

Tidak mau kalah, merek Honda juga turut menjadi merek dengan penurunan penjualan ritel yang lebih rendah dibanding penurunan pasar. Berdasarkan data internal PT Honda Prospect Motor (HPM), penjualan ritel Honda sepanjang tahun 2019 tercatat mencapai 149.435 unit.

Sebanyak 64,42% dari penjualan tersebut atau setara dengan 96.269 unit berasal dari penjualan Brio dan HR-V 1,5 L yang masing-masing menyumbang penjualan sebesar 70.441 unit (Brio) dan 25.828 (HR-V 1,5 L).

Sebelumnya, total volume penjualan ritel Honda di tahun 2018 tercatat sebesar 162.956 unit. Artinya, penurunan penjualan ritel Honda di tahun 2019 hanya sekitar 8,30%, lebih rendah dibanding proyeksi penurunan pasar.

Baca Juga: Sisa stok NIK 2019 hanya sedikit, pabrikan ini tidak banyak berikan promo

“Dibanding penurunan total market, kami masih lebih baik sehingga market share kami juga naik,” kata Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM, Yusak Billy kepada Kontan.co.id (14/01).

Di sisi lain, pendatang baru seperti PT Sokonindo Automobile (DFSK) masih melaju kencang dan mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan. Berdasarkan data internal DFSK, penjualan ritel DFSK sepanjang tahun 2019 tercatat sebanyak 3.260 unit, atau naik sekitar 288% dibanding penjualan ritel tahun 2018 yang sebesar 839 unit.

“Kami melihat adanya kontribusi dari peluncuran 1 produk baru, yaitu Glory 560 dan penambahan jaringan diler kami,” kata PR and Digital Manager Sokonindo (DFSK), Arviane Dahniarny kepada Kontan.co.id (14/01).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×