kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab lelang pembangkit EBT masih menemui kendala


Jumat, 07 Agustus 2020 / 22:30 WIB
Ini penyebab lelang pembangkit EBT masih menemui kendala
ILUSTRASI. Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya (PLTS) Likupang yang dikembangkan?Vena Energy di Minahasa Utara, Sulawesi Utara.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) masih menemui kendala. Ini terlihat dari sepinya lelang pembangkit listrik berbasis EBT yang dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Sebagai informasi, PLN pernah merencanakan lelang pembangkit EBT, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di 5 wilayah yang meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) di kuartal III-2019.

Baca Juga: PLN sudah dapatkan pemenang lelang PLTS Bali Barat dan Bali Timur di tahun lalu

Namun, Vice President Public Relations PLN Arsyadhany Ghana Akmalaputri menyebut bahwa hingga saat ini lelang pembangkit EBT di 5 wilayah tersebut masih dalam tahap peninjauan.

PLN sejauh ini baru menyelesaikan lelang PLTS di Bali Barat dan Bali Timur di tahun lalu yang masing-masing berkapasitas 25 megawatt (MW). Arsya bilang, pemenang lelang PLTS tersebut sudah ada dan kini sedang dilakukan tahap studi kelayakan. Proses Power Purchasing Producer (PPA) pun ditargetkan berlangsung akhir tahun ini.

Meski tidak mengetahui persis alasan PLN menunda sejumlah lelang pembangkit EBT di tahun 2019, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menduga, penundaan tersebut adalah bentuk antisipasi PLN terhadap penurunan laju permintaan listrik.

Ada kemungkinan juga PLN mengantisipasi proyek pembangkit-pembangkit thermal seperti PLTU dan PLTGU yang sudah lebih dahulu masuk dan akan menuju tahap commercial operation date (COD) di periode 2023—2024.

“PLN secara internal masih menilai pembangkit listrik EBT masih mahal. Akhirnya tidak menjadi prioritas di dalam rencana pengembangan sistem,” ungkap dia, Jumat (7/8) malam.

Menurut Fabby, keberadaan Perpres tarif EBT belum tentu langsung memacu gencarnya lelang pembangkit EBT. Kalaupun Perpres tersebut bisa terbit di bulan September nanti, perlu waktu tidak sedikit sampai bisa diimplementasikan secara optimal. “Paling cepat akhir tahun atau awal tahun depan,” katanya.

Baca Juga: PLN hadirkan listrik 24 jam di distrik terpencil Jayapura dan Sulawesi Tengah

Untuk lelang pembangkit EBT berskala besar, lanjut Fabby, diperkirakan baru akan terjadi setelah selesainya revisi Rencana Umum Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL) 2020-2029.

Dia juga menambahkan, PLN sebenarnya sudah menyiapkan lelang pembangkit EBT di awal tahun ini, namun terpaksa terhenti karena pandemi Covid-19.

Maka dari itu, ia memprediksi bisa saja PLN bakal melelang pembangkit EBT di kuartal IV tahun ini untuk proyek-proyek yang masuk dalam RUPTL 2020-2029.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×