kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab penurunan kinerja Metropolitan Land (MTLA) di kuartal I-2019


Jumat, 17 Mei 2019 / 22:26 WIB
Ini penyebab penurunan kinerja Metropolitan Land (MTLA) di kuartal I-2019


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland di kuartal I ini mencatat penurunan kinerja ketimbang periode yang sama tahun lalu. Namun emiten properti ini tak risau terhadap hal tersebut. Pasalnya penurunan terjadi karena capaian tahun lalu yang tinggi.

Olivia Surodjo, Direktur dan Sekretaris Perusahaan MTLA mengatakan, pencapaian di kuartal I tahun ini sebenarnya bertumbuh baik dibandingkan rerata capaian kuartal I tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, tahun lalu memang kinerja kuartal I meningkat tajam sehingga tahun ini terlihat turun.

"Kuartal I tahun 2018 itu signifikan dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya. Kalau kuartal I tahun ini, kami tidak ada plot land jadi turun. Tetapi kalau dibandingkan dengan tahun 2017 itu naiknya masih lumayan. Ini karena tidak ada penjualan land plot, itu saja," kata Olivia kepada Kontan.co.id, Jumat (17/5)

Sampai dengan kuartal I, kinerja MTLA masih tertekan. Pendapatan dan laba tahun berjalan perusahaan kompak turun. Pendapatan MTLA turun 23,71% dari Rp 318,76 miliar menjadi Rp 257,66 miliar dan laba tahun berjalan turun 29% dari Rp 101,63 miliar menjadi Rp 78,78 miliar.

Olivia menuturkan, lazimnya penjualan baru akan menanjak menjelang akhir tahun. Namun anomali terjadi pada tahun lalu. Sehingga, bila dibandingkan dengan kuartal per kuartal maka tiga bulan pertama tahun ini terlihat lebih rendah.

"Kami sih akan catch up (target) karena kami ada marketing sales yang tahun sebelumnya, terutama proyek kami yang kerjasama itu Riviera baru akan pembukuan di semester II, jadi revenue kami akan melompat tinggi," lanjutnya.

Ia menjelaskan, secara historikal, penjualan di kuartal I dan II tidak akan setinggi di kuartal III dan IV. Apalagi tahun ini, di kuartal II terdapat hajatan pemilu disusul dengan Ramadan yang akan berpengaruh terhadap daya beli dan minat beli ke sektor properti.

"Pemilu kan baru selesai dan pengumuman baru bulan ini, jadi kami tidak ekspektasi pasar langsung baik. Setelah pemilu langsung Lebaran, secara cycle itu Lebaran tidak tinggi bagi properti karena spending orang lebih ke gadget dan lainnya," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×