kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini perkembangan penanganan insiden tambang Tujuh Bukit milik Merdeka Copper (MDKA)


Selasa, 29 September 2020 / 15:02 WIB
Ini perkembangan penanganan insiden tambang Tujuh Bukit milik Merdeka Copper (MDKA)
ILUSTRASI. Merdeka Copper (MDKA) memperkirakan rancangan pekerjaan remediasi akan siap pada pertengahan Oktober.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyampaikan laporan atas insiden yang terjadi di proyek tambang Tujuh Bukit milik perusahaan yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur. Sebagai informasi, pada Sabtu 12 September 2020 lalu ditemukan rekahan di permukaan pelataran pelindian atau Heap Leach Pad di tambang Tujuh Bukit.

Sebagai tindakan penanggulangan, karyawan dan peralatan segera diamankan dari lokasi tersebut. Di sore hari yang sama, terjadi pergeseran dari sebagian dari lereng hamparan bijih. Pergeseran materi tersebut menyebabkan kerusakan pada jalur perpipaan dan peralatan pompa.

Namun, kejadian ini tidak menimbulkan korban cedera di kalangan karyawan ataupun memberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitar tambang. "Operasi penambangan terbuka, pabrik persiapan bijih, dan irigasi pada pelataran pelindian untuk sementara ditangguhkan sampai investigasi insiden dan pekerjaan remediasi selesai," ungkap Manajemen MDKA dalam siaran pers, Selasa (29/9).

Baca Juga: Meski Anjlok 12,78%, Analis Bilang Saham MDKA Masih Menarik Karena Faktor Harga Emas

Sebagai lanjutan langkah mitigasi, MDKA memperkirakan rancangan pekerjaan remediasi akan siap pada pertengahan Oktober nanti. Pergeseran muka tanah pun terus dipantau dengan prisma yang mengukur pergerakan. Pengukuran menunjukkan bahwa pergeseran muka tanah mulai stabil sehingga memungkinkan pekerjaan remediasi.

Berikutnya, pengurasan cairan dari heap leach pad dikumpulkan di kolam air proses. Cairan tersebut kemudian diproses melalui pabrik ADR dan sirkuit detoksifikasi yang menghasilkan tingkat produksi emas yang lebih rendah. Hal ini diperkirakan akan berlanjut selama kuartal keempat. "Merdeka Copper tidak mengantisipasi dampak lingkungan buruk dari kejadian ini," tulis Manajemen MDKA.

Adapun pompa dan infrastruktur lainnya telah diselamatkan dan dapat digunakan untuk kembali beroperasi.

Baca Juga: Harga emas masih tinggi, prospek Merdeka Copper (MDKA) tetap bersinar

Insiden tersebut memang akan mempengaruhi produksi emas MDKA. Oleh karena itu, MDKA bekerja sama dengan banyak ahli dalam perancangan pelataran pelindian (heap leach design) untuk menentukan penyebab insiden agar tidak terulang kembali di masa mendatang.

Saat ini, irigasi pelataran pelindian tidak akan dilakukan pada kuartal keempat. Produksi pun akan berasal dari pemrosesan larutan yang diambil dari pelataran pelindian.

Dengan demikian, MDKA menyebut penjualan sekitar 10.000 ons troi emas diharapkan terwujud untuk kuartal keempat nanti. Adapun total produksi emas MDKA tahun ini diperkirakan 154.000 sampai 160.000 ons troi.

Lebih lanjut, perencanaan perbaikan bertujuan untuk memulai kembali produksi secara berkelanjutan. Diperkirakan sekitar sepertiga dari heap leach pad tidak terpengaruh oleh pergeseran permukaan tanah. "Setelah ini dipastikan bahwa pemompaan dan pemipaan tambahan telah terpasang kembali (menggunakan pompa yang dipulihkan). Dengan begitu, perusahaan memperkirakan bahwa irigasi pelataran dapat dimulai kembali pada Januari 2021," papar Merdeka Copper.

Baca Juga: Anak usaha Merdeka Copper (MDKA) serahkan lahan kompensasi 100,32 ha ke pemerintah

MDKA juga menyebut bahwa insiden di tambang Tujuh Bukit memiliki dampak pada laporan keuangan perusahaan. Pada 30 September 2020, MDKA akan memiliki cadangan kas sekitar US$ 80 juta setelah pembayaran amortisasi utang terjadwal sebesar US$ 10 juta. Manajemen MDKA lantas yakin akan memiliki pendanaan yang cukup untuk melanjutkan investasi di proyek Tujuh Bukit dan studi kelayakan AIM.

Selain itu, MDKA memiliki polis asuransi yang komprehensif termasuk untuk kerusakan material dan gangguan usaha. Penanggung asuransi telah diberitahu tentang kejadian tersebut dan penilai kerugian telah ditunjuk oleh perusahaan asuransi. Kunjungan penilai kerugian telah dilaksanakan dan MDKA menyediakan informasi agar klaim dapat dinilai. Proses ini diperkirakan akan membutuhkan waktu hingga dua bulan.

Manajemen MDKA juga memastikan bahwa tidak ada emas hilang dari cadangan. Produksi akan ditangguhkan karena insiden ini. "Perusahaan juga sedang mengupayakan untuk meningkatkan potensi cadangan bijih di situs tersebut melalui eksplorasi dan pengoptimalan ulang desain lubang tambang untuk menarik keuntungan dari harga emas yang lebih tinggi saat ini," ungkap MDKA.

Baca Juga: Permukaan tambang emas retak, Merdeka Copper Gold (MDKA) hitung ulang target produksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×