Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Baru-baru ini petisi bekukan izin Grab karena kasus kekerasan seksual menjadi viral akibat petisi dari masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, Grab memberikan keterangan resminya kepada KONTAN.
Tri Sukma Anreianno, Head of Public Affairs, Grab Indonesia menjelaskan Grab selalu memperhatikan aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui berbagai media, termasuk petisi online dimaksud yang sudah dibuat sekitar 7 (tujuh) bulan yang lalu. Sejak awal didirikan, Grab berkomitmen untuk menjadi penyedia aplikasi pemesanan transportasi yang mengutamakan keamanan dan keselamatan baik bagi pengguna maupun mitra pengemudi.
“Masukan dari publik menjadi salah satu pertimbangan kami ketika memulai peningkatan komitmen keselamatan melalui proses yang komprehensif dengan menggandeng tim ahli yang independen agar kami dapat melayani masyarakat dengan lebih baik lagi,” kata Tri dalam keterangan resminya, Jumat (17/5).
Menurutnya Grab senantiasa menanggapi dengan serius semua laporan dugaan pelanggaran hukum, termasuk di dalamnya dugaan pelecehan seksual, dan memprosesnya sesuai kode etik dan kebijakan yang berlaku. “Sebagai perusahaan yang taat hukum, kami tunduk kepada peraturan yang berlaku dan selalu bekerja sama dengan pihak berwajib ketika laporan yang masuk kemudian diteruskan ke jalur hukum,” tambahnya.
Tri menambahkan dugaan pelecehan seksual yang dicantumkan di petisi tersebut semuanya sudah terselesaikan, baik lewat pemberian sanksi tegas kepada pelaku jika ternyata terbukti melanggar kode etik dan kebijakan, maupun pemberian pendampingan psikologis kepada korban oleh lembaga penyedia layanan yang independen dengan biaya yang ditanggung oleh Grab.
Kedepanya, dalam upaya untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan , Grab telah aktif berkomunikasi dan menjalin kemitraan dengan Komnas Perempuan sejak akhir 2018 lalu untuk mendapatkan masukan-masukan strategis, dengan tujuan peningkatan komitmen Grab dalam pencegahan kekerasan seksual.
Salah satunya adalah penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua pihak dalam memastikan adanya pendekatan komprehensif dari pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, termasuk pelatihan bagi mitra pengemudi, peningkatan SOP/prosedur, pembekalan bagi internal perusahaan dan rekomendasi pendampingan.
“Keselamatan merupakan hal utama bagi Grab dan kami akan terus mengembangkan fitur teknologi keselamatan yang inovatif, melakukan seleksi yang ketat dan terus meningkatkan pelatihan dan edukasi bagi mitra pengemudi kami,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News