kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini potensi sumberdaya dan cadangan tambang minerba yang dimiliki Indonesia


Senin, 16 Maret 2020 / 06:05 WIB
Ini potensi sumberdaya dan cadangan tambang minerba yang dimiliki Indonesia


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menyatakan bahwa potensi sumber daya dan cadangan barang tambang Indonesia masih cukup melimpah. Khususnya untuk tambang jenis mineral.

"Potensi sumber daya dan cadangan minerba masih besar. Khususnya nikel masih cukup lumayan, kemudian besi, bauksit dan perak," ujar Bambang dalam paparan yang digelar di Kantornya, Kamis (12/3) lalu.

Baca Juga: Dewata Freight International (DEAL) fokus diversifikasi untuk menopang kinerja

Bambang memaparkan, total sumber daya bauksit yang dimiliki Indonesia sebesar 3,3 miliar bijih ton sementara untuk cadangannya sebanyak 2,38 miliar bijih ton. Untuk besi, sumber daya yang ada mencapai 12,07 miliar bijih ton dengan cadangan sebesar 3,07 miliar bijih ton.

Sementara itu, Indonesia memiliki sumber daya emas primer sebanyak 11,4 miliar bijih ton dengan cadangan sebesar 3,02 miliar bijih ton. Untuk nikel, sumber daya yang dimiliki Indonesia mencapai 9,31 miliar bijih ton dengan cadangan 3,57 miliar bijih ton.

Sumber daya perak tercatat sebanyak 6,44 miliar bijih ton dengan jumlah cadangan sebesar 2,76 miliar bijih ton. Sementara tembaga, sumber daya yang dimiliki Indonesia tercatat sebanyak 12,46 miliar bijih ton dengan cadangan 2,76 miliar bijih ton.

Baca Juga: Wabah corona meluas, bagaimana ekspansi bisnis United Tractors (UNTR)?

Untuk emas aluvial, total sumber daya yang dimiliki Indonesia sebesar 1,61 miliar bijih ton dalam meter kubik dengan cadangan 6,06 juta bijih ton dalam meter kubik. Sedangkan untuk timah, sumber daya yang ada sebesar 3,87 miliar bijih ton dalam meter kubik, dengan cadangan 1,2 miliar bijih ton dalam meter kubik.

Data tersebut, berdasarkan laporan dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada tahun 2019 dengan status data per Desember 2018. "Ini sumber dari Badan Geologi karena yang mempunyai fungsi memberikan data cadangan. Ini kondisinya," ungkap Bambang.

Adapun untuk batubara, Bambang mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya sebanyak 149 miliar ton dengan jumlah cadangan mencapai 37,6 miliar ton.

Berdasarkan nilai kalori, 59% Sumber daya batubara yang dimiliki Indonesia itu terdiri dari batubara dengan kalori medium (5.100-6.100 kal/gr), 31% batubara low rank (di bawah 5.100 kal/gr), 7% batubara high rank (6.100-7.100 kal/gr), dan 3% merupakan batubara dengan very high rank (di atas 7.100 kal/gr).

Bambang menegaskan, dilihat dari jumlah cadangan terbukti, batubara yang dimiliki Indonesia tidak lah begitu besar. Indonesia masih kalah jauh di bawah Amerika Serikat, Rusia, Australia, China, dan India. Cadangan terbukti batubara yang dimiliki Indonesia, hanya sebesar 3,5% dari total cadangan terbukti dunia.

Baca Juga: Wabah virus corona, BUMI siapkan protokol darurat untuk bekerja dari rumah

Kendati begitu, ekspor batubara Indonesia menjadi yang terbesar secara global. "Kalau dari sisi cadangan terbukti, menunjukkan bahwa Indonesia tidak begitu besar. Tapi kita punya ekspor yang paling besar," kata Bambang.

Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran penggunaan batubara dalam negeri Indonesia belum signifikan. Bambang bilang, laju kenaikan produksi batubara Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan serapan batubara domestik.

"Karena penggunaan (batubara) di dalam negeri masih belum signifikan kenaikannya. Lebih cepat kenaikan produksinya, daripada kenaikan penggunaan dalam negeri," terang Bambang.

Baca Juga: Vale (INCO) mengklaim virus corona tak mengganggu ke penjualan nikel matte

Adapun, produksi batubara pada tahun ini ditargetkan mencapai 550 juta ton dengan volume ekspor sebanyak 395 juta ton dan domestik sebesar 155 juta ton.

Hingga 6 Maret 2020, realisasi produksi batubara sudah di angka 94,72 juta ton atau 17,22% dari target. Volume ekspor pada periode tersebut tercatat sebesar 30,24 juta ton dan serapan domestik seebsar 16,37 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×