Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ade Sudrajat Usman, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia mengatakan bahwa ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) tahun ini bakal sama seperti tahun lalu. Pasalnya tidak ada negara baru tujuan ekspor.
Ade mengatakan nilai ekspor TPT diperkirakan akan sama seperti tahun lalu yakni di angka US$ 12 miliar. "Selama negara tujuan itu-itu saja ya ekspor angkanya ya itu-itu saja. Tidak ada lonjakan atau gebrakan," ujar Ade pada Rabu (10/6).
Untuk meningkatkan ekspor, menurutnya Indonesia perlu menjalin kerjasama perdagangan bebas dengan Amerika Serikat yaitu Trans Pacific Partnership (TPP) dan Eropa yaitu Comprehensive Economic and Trade Agreement (CETA).
"Kenapa Amerika dan Eropa? Karena di sana pasar ekspor yang besar, tapi ekspor kesana masih kena bea masuk 11%-30%, sedangkan Vietnam yang sudah ada kerjasama FTA dengan dua wilayah itu, sehingga hanya kena bea masuk 0,5%, ekspornya melesat," ujar Ade.
Saat ini TPT Indonesia ekspor ke 48 negara di dunia. Rinciannya ke wilayah Amerika Serikat sebesar 36% dari total ekspor, Eropa 16% dari total ekspor, Jepang 7%, Asia Tenggara 7%, dan Timur Tengah 23%
Jika Indonesia bisa terlibat di TPP dan CETA, lanjut Ade, nilai ekspor tekstil bisa tumbuh 300% atau 4 kali lipat. "Jumlah penduduk di Eropa dan Amerika Serikat itu sangat besar, kebutuhan akan tekstil dan garmen akan terus tumbuh," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News