kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ini saran ke PLN untuk tekan melonjaknya kerugian


Selasa, 16 Juni 2020 / 14:22 WIB
Ini saran ke PLN untuk tekan melonjaknya kerugian
ILUSTRASI. Gardu Induk (GI) Ngenang alirkan listriki ke 160 pelanggan di Pulau Ngenang, Batam. Foto: DOK PLN


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, Elrika mengingatkan bahwa PLN perlu mewaspadai kinerja keuangan PLN di periode Kuartal II hingga Kuartal IV mendatang. Paling tidak, katanya, ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan setrum plat merah tersebut.

Pertama, kondisi permintaan listrik yang diproyeksikan masih turun drastis, terutama di Jawa-Bali yang bisa mencapai 9% atau lebih. "Sedangkan harga listrik tidak bisa dinaikkan," sebutnya.

Baca Juga: Ombudsman RI minta PLN tingkatkan kualitas petugas pencatat meter listrik

Kedua, pembelian tenaga listrik dari pembangkit listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) yang semakin meningkat, terutama jika beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berskala besar tetap akan commisioning sesuai jadwal.

Sehingga PLN akan memiliki beban IPP yang meningkat drastis.

Pada periode Kuartal I-2020, pembelian listrik dari IPP meningkat sekitar 29% dibandingkan Kuartal I tahun lalu. "Sedangkan pendapatan dari penjualan tenaga listrik akan menurun. Apalagi tidak ada yang tahu dampak Covid-19 ini akan separah apa di kemudian hari," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×