Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, Elrika mengingatkan bahwa PLN perlu mewaspadai kinerja keuangan PLN di periode Kuartal II hingga Kuartal IV mendatang. Paling tidak, katanya, ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan setrum plat merah tersebut.
Pertama, kondisi permintaan listrik yang diproyeksikan masih turun drastis, terutama di Jawa-Bali yang bisa mencapai 9% atau lebih. "Sedangkan harga listrik tidak bisa dinaikkan," sebutnya.
Baca Juga: Ombudsman RI minta PLN tingkatkan kualitas petugas pencatat meter listrik
Kedua, pembelian tenaga listrik dari pembangkit listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) yang semakin meningkat, terutama jika beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berskala besar tetap akan commisioning sesuai jadwal.
Sehingga PLN akan memiliki beban IPP yang meningkat drastis.
Pada periode Kuartal I-2020, pembelian listrik dari IPP meningkat sekitar 29% dibandingkan Kuartal I tahun lalu. "Sedangkan pendapatan dari penjualan tenaga listrik akan menurun. Apalagi tidak ada yang tahu dampak Covid-19 ini akan separah apa di kemudian hari," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News