kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini siasat Pelita Samudera Shipping (PSSI) hadapi fluktuasi harga minyak dan kurs


Rabu, 05 Desember 2018 / 15:01 WIB
Ini siasat Pelita Samudera Shipping (PSSI) hadapi fluktuasi harga minyak dan kurs
RUPSLB Pelita Samudera


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) tak mempermasalahkan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap US$. Pasalnya, hampir seluruh kontrak yang didapatkan memiliki klausul untuk menyesuaikan dengan kurs terkini, sehinggahal tersebut tak menjadi masalah besar.

Harry Chan, Direktur Komersial dan Operasi PSSI menyampaikan bahwa kontrak-kontrak yang didapatkan perusahan juga sudah mencantumkan klausul mengenai harga bahan bakar. Oleh karena itu, dirinya mengatakan dengan kontrak yang ada maka kinerja perusahaan sampai tahun 2020 mendatang masih prospektif.

“Sebetulnya bisnis kami tidak terpengaruh, karena kami puny kontrak yang dibuat sedemikian rupa mengikuti naik dan turunnya harga minya. Kalau naik kami bebankan ke pelanggan, kalau harga minyak turun ya pelanggan berhak mendapatkan pengurangan harga,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (5/12).

Begitupun bila terjadi fluktuasi nilai tukar akan menggunakan skema yang sama, oleh karena itu saat ini perusahaan lebih fokus untuk menambah armada dan mencari kontrak baru. Secara operasional, perusahaan tidak dipusingkan oleh faktor baik harga bahan bakar maupun nilai tukar, apalagi kontrak yang didapatkan sudah berdenominasi rupiah dengan menyesuaikan kurs dolar terkini.

“Fluktuasi kurs ada sedikit, tetapi pelanggan kami rata-rata minta hedging juga, jadi kalau ada peningkatan kurs mereka harus bayar lebih, kalau turun ya kami kasih pengurangan. Kami dibayar dalam dolar yang dirupiahkan mengacu pada JISDOR,” lanjutnya.

Kendati tak merinci berapa kontrak baru yang akan dibidik pada tahun depan, namun dirinya menyampaikan bahwa tujuan perusahaan menambah armada karena terbukanya peluang kontrak baru. Apalagi bila melihat kebutuhan batubara domestik yang besar, hal tersebut akan memiliki dampak turunan terhadap bisnisnya.

“Kenapa kami tambah kapal terus baik kecil dan besar, ya karena kami mendapatkan kontrak baru terus menerus. Selama ini kami juga berhati-hati dan tidak sembarangan beli-beli terus kalau tidak ada kontrak baru,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×