kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Siasat Phapros (PEHA) di Tengah Kenaikan Harga Bahan Baku Akibat Pelemahan Rupiah


Senin, 13 November 2023 / 15:27 WIB
Ini Siasat Phapros (PEHA) di Tengah Kenaikan Harga Bahan Baku Akibat Pelemahan Rupiah
ILUSTRASI. PT Phapros Tbk


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA) menyiapkan strategi terhadap pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pasalnya, bahan baku farmasi sebagian besar diimpor dari luar negeri.

Corporate Secretary PEHA Zahmilia Akbar mengatakan, PEHA melakukan antisipasi atas fluktuasi kenaikan suku bunga dolar terhadap rupiah dengan melakukan perencanaan dan realisasi pembelian bahan baku, khususnya yang masih impor untuk kebutuhan beberapa bulan ke depan.

"Hal ini menjadi fokus dari bagian supply chain kami untuk mencegah dampak berlebihan pada bisnis, karena kami wajib menjaga ketersediaan obat bagi masyarakat di Indonesia bagaimanapun konsekuensi kondisinya," kataa Zahmilia saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (13/11).

Zahmilia menyampaikan PEHA telah melakukan beberapa usaha antara lain long term agreement dengan vendor di luar negeri sehingga dampak kurs dapat diantisipasi. PEHA juga mulai menggunakan mata uang lokal selain USD dalam pembelian bahan yang masih impor agar lebih stabil dalam nilainya.

Baca Juga: Kinerja Industri Farmasi Lesu, Phapors (PEHA) Siapkan Strategi Ini

Selain itu, kata Zahmilia, terkait penggunaan bahan baku dalam negeri, PEHA juga telah berfokus kepada switching bahan baku impor menjadi dalam negeri, antara lain untuk bahan kemas, mayoritas telah menggunakan vendor dalam negeri.

"Untuk bahan aktif farmasi sendiri yang telah bisa di produksi di Indonesia, kami telah melakukan trial dan tahapan pengujian lain untuk persiapan registrasi produk," tandasnya.

Sebagai informasi, PEHA mencatatkan penjualan sebesar Rp 779,91 miliar hingga kuartal III-2023. Angka tersebut turun 11,01% dari kuartal III-2022 yang sebesar Rp 876,43 miliar.

Per 30 September 2023, beban pokok penjualan PEHA juga tercatat turun 10,89% menjadi Rp 400,68 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, beban pokok PEHA sebesar Rp 449,67 miliar. 

Sehingga laba bruto PEHA tercatat turun 11,01% menjadi Rp 379,22 miliar hingga kuartal III-2023. Pada kuartal III-2022, PEHA mencatatkan laba bruto sebesar Rp 426,75 miliar.

Baca Juga: Ini Langkah Kimia Farma (KAEF) Mitigasi Kenaikan Harga Impor Bahan Baku

Sementara laba bersih PEHA hingga kuartal III-2023 turun sebesar 11,45% menjadi Rp 15,15 miliar. Pada kuartal III-2022, PEHA mencatatkan laba sebesar Rp 17,12 miliar. Total aset PEHA tercatat sebanyak Rp 1,84 triliun. Naik dibanding posisi 31 Desember 2022 senilai Rp 1,80 triliun. 

Kendati kinerja menurun, manajemen PEHA tetap optimis kinerja di sisa akhir tahun dapat bertumbuh dengan melakukan strategi yang telah disiapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×