kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini solusi perusahaan yang sering rapat jarak jauh


Kamis, 04 April 2013 / 14:22 WIB
Ini solusi perusahaan yang sering rapat jarak jauh
ILUSTRASI. Living Big in A Tiny House, salah satu channel YouTube yang banyak membahas soal kehidupan di rumah kecil.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Efisiensi waktu dan biaya dalam berkomunikasi menjadi kebutuhan utama bagi pelaku usaha. Atas dasar inilah, Datascrip sebagai salah satu distributor produk teknologi di Indonesia membawa solusi video conference dari China.

Solusi video telekomunikasi yang dibawa Datascript itu bernama Kedacom Video Conference besutan Keda Communication Ltd (Kedacom). Perusahaan ini sudah dikenal sebagai pelaku industri telekomunikasi global yang bermarkas di China.

"Kami ditunjuk sebagai distributor tunggal untuk produk Kedacom di Indonesia," kata Mary T. Oetomo, Direktur PT Datascrip dalam peluncuran Kedacom Video Conference di Jakarta, Kamis (4/3).

Sebagai gambaran, alat video conference ini bekerja hampir mirip dengan Skype, aplikasi telekomunikasi berupa video yang dikoneksikan dengan internet.

Hanya saja, video conference membutuhukan peralatan lebih banyak dan biasa digunakan oleh perusahaan untuk berbincang ataupun melakukan rapat dengan kolega jarak jauh.

Apabila Skype hanya butuh koneksi internet dan kamera saja. Berbeda dengan video conference yang membutuhkan terminal, microphone, speaker, dan data transfer. Kedacom Video Conference menawarkan serangkaian produk video conference ini.

Produk-produk tersebut di antaranya adalah; terminal video conference H700/H900, terminal video conference yang terintegrasi dengan kameranya secara langsung H600, kamera video conference True Vixon HD85D/True Vixon HD90D.

Serangkaian produk ini bisa dipilih dengan menyesuaikan kebutuhan video conference yang akan dilakukan. Kedacom menawarkan dua pilihan, video conference yang sifatnya point to point (antara dua lokasi) dan multi point (lebih dari dua lokasi). Videonya sendiri bisa ditampilkan melalui monitor notebook, layar LCD/LED TV, ataupun proyektor."Target kami untuk produk ini adalah rumah sakit, hotel, ataupun pemerintahan," tandas Marry.

Adapun harga yang dibanderol untuk produk ini cukup terbilang mahal. Misalnya, untuk produk HD600 harga yang dipatok adalah US$ 6.000 atau sekitar Rp 60 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×