Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peritel dengan format minimarket masih menjadi salah satu yang paling dikenal di Indonesia, berdasarkan studi Brandz Top 50 Most Valuable Indonesian Brand, tiga perusahaan di segmen minimarket yakni Indomaret, Alfamart dan Alfamidi menjadi bagian dari merek yang paling dikenal di domestik.
Dalam riset BrandZ, format ritel merupakan salah satu yang memiliki performa yang baik dengan pertumbuhan total value dari merek ritel yang tumbuh 8% menjadi US$ 2,9 miliar tahun ini. Hanya saja ada disparitas dari gap pertumbuhan di segmen ritel dimana brand yang performanya paling baik meningkat 47% dan terlemah justru tergerus 31%.
PT Indomarco Prismatama yang mengelola gerai Indomaret menyampaikan bahwa alasan mengapa brandnya merupakan salah satu yang powerfull karena strategi ekspansi yang dilakukan. Sejak 30 tahun beroperasi, perusahaan berfokus untuk meningkatkan jejaring gerai untuk mengejar pertumbuhan.
“Kuncinya itu sudah dikenal, sudah 30 tahun brandinya tentu sudah dikenal. Tetapi bagaimana dari generasi ke generasi itu selalu bisa melayani, otomatif akan dikenal. Kalau generasi tua dilayani, kami juga melayani generasi milenial,” ujar Wiwiek Yusuf, Marketing Director kepada KONTAN, Kamis (26/9).
Selain itu, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengatakan, salah satu kunci tingkat keberhasilan untuk dikenal baik masyarakat adalah menjadikan gerai-gerai Alfamart sebagai point of purchase. Sehingga tidak hanya menjadikan gerai Alfamart untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari tetapi juga layanan beragam kebutuhan pembayaran lainnya.
“Perkembangan dunia itu semakin cepat, jadi bagaimana kami mendorong inisiatif digital aggar tidak ketinggalan dalam dunia ritel. Ini adalah masal transformasi yang harus kami jalankan ke depan,” tambah Ryan Alfons Kaloh, Marketing Director AMRT.
Sedangkan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) kendati jumlah sebaran gerainya tak terlalu besar seperti Indomaret dan Alfamart nyatanya masih menjadi brand yang paling dikenal. Selain ekspansi, MIDI lebih mengedepankan strategi marketing dan engagement dengan pelanggan.
Arief L Nursandi, Regional Corporate Manager MIDI menyampaikan, program-program marketing MIDI dibuat untuk menarik konsumen. Misalnya, food container dengan ice pack yang disambut cukup baik dan program Tebus-Terus-Murah dan promo harga weekend.
“Untuk wilayah baru, tentu menjadi tantangan sendiri bagi perusahaan utuk menancapkan brandnya melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat luas seperti fun walk dan sebagainya,” ujarnya.
Voon Tai, Channel Planning Director Geometry Indonesia menyampaikan bahwa saat ini banyak peritel yang mulai menggarap segmen digital, Oleh karena itu, kunci untuk memenangkan persaingan adalah mengkombinasikan ‘click & brick’ yakni ekspansi di segmen online dan gerai fisik.
“Kendati digital commerce bertumbuh, tetapi peran dari gerai fisik itu tetap penting. Itulah mengapa raksasa teknologi seperti Alibaba juga masuk ke segmen supermarket fisik,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News