Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - Perubahan iklim yang seringkali dibarengi munculnya organisme pengganggu tumbuhan (OTP) masih menjadi momok petani. Untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengimbau dan mendorong jajarannya lebih sigap melakukan antisipasi perlindungan tanaman pada sektor pertanian maupun sub sektor perkebunan.
“OPT menjadi tantangan yang harus dihadapi petani dalam meningkatkan produksi dan produktivitas usaha pertanian. Sehingga, perlindungan tanaman sangat penting dilakukan untuk menjaga ketersediaan komoditas pertanian dan perkebunan,” kata Syahrul dalam keterangan pers yang diterima KONTAN, Jumat (18/9).
Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ambon, Azwin Amir menambahkan potensi serangan OPT dan cuaca ekstrem bisa saja terjadi sewaktu-waktu dan berdampak pada areal perkebunan kakao. Antisipasinya ada enam strategi yang dapat dilakukan petani kakao dalam menghadapi perubahan iklim.
Menurut Azwin, penerapan enam strategi dalam menghadapi perubahan iklim diharapkan membuat tanaman kakao mampu bertahan hidup dalam menghadapi musim penghujan maupun pada kondisi ekstrem. “ Strategi ini akan menekan populasi OPT, sehingga petani akan mampu meningkatkan produktivitas tanamannya,” ujar Azwin.