kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Ini Strategi Sumber Alfaria (AMRT) Kelola Lawson


Kamis, 22 Mei 2025 / 17:15 WIB
Ini Strategi Sumber Alfaria (AMRT) Kelola Lawson
ILUSTRASI. Pengunjung melakukan transaksi di gerai Lawson Lawson Eatery. 


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bisnis ritel masih punya prospek yang menjanjikan. Untuk itu, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) percaya diri untuk mengambil alih Lawson di bawah PT Lancar Wiguna Sejahtera dari PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Dalam jangka panjang, Lawson yang bergerak pada bisnis convenience store punya potensi jika dikembangkan lebih selektif.

Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya, Anggara Hans Prawira mengatakan, pihaknya akan lebih selektif dalam mengembangkan bisnis Lawson di masa mendatang, khususnya untuk pemilihan lokasi dan produk-produk yang di jual. Pasalnya, selama ini kinerja Lawson terus merosot karena pemilihan lokasi yang tidak tepat.

Sepanjang tahun 2024 lalu, gerai Lawson tutup sebanyak 335 unit, dari 709 gerai di Januari 2024 menjadi 374 gerai di Desember 2024. Nah, penutupan gerai itu terus terjadi di kuartal pertama tahun 2025 ini, yakni gerai Lawson tutup 11 toko sehingga total gerai yang beredar mengerucut menjadi 363 gerai per Maret 2025.

“Tahun 2025 ini, kami akan fokus pada perbaikan bisnis Lawson dengan memanfaatkan gerai-gerai yang sudah ada,” kata Hans, Kamis (22/5). Salah satu usaha Sumber Alfaria untuk menyehatkan kinerja Lawson adalah dengan memperbaiki bisnis model, karena karakter toko convenience store ini lebih mengutamakan produk ready to eat dan ready to drink, bukan barang belanjaan yang di bawa pulang seperti yang dilakukan konsumen saat berbelanja di toko Alfamart atau Alfamidi.

Baca Juga: Midi Utama (MIDI) Meneken Penjualan Saham Lawson Rp 200,4 Miliar

Kedepan, Lawson akan fokus pada ekspansi operasional di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bodetabek, karena karakter masyarakat yang mengkonsumsi produk-produk dari Lawson adalah generasi yang berbeda dengan konsumen yang belanja di mini market.

Harapannya dengan akuisisi saham Lawson dari tangan Midi Utama ini akan meningkatkan bisnis Sumber Alfaria untuk jangka panjang. Khususnya, untuk meningkatkan pendapatan dan laba bagi perusahaan.

Informasi saja, pada bulan April 2025 lalu, Sumber Alfaria membeli saham Lawson dari Midi Utama yang sebelumnya pemiliki mayoritas. MIDI menjual 1,48 miliar saham ke AMRT atau mewakili 70% dari saham yang ditempatkan dan disetor MIDI pada Lawson. Adapun harga pelaksanaan Rp 135 per saham setara dengan Rp 200,45 milair dari seluruh modal ditempatkan dan disetor di Lawson.

Dari sisi kinerja bisnis, pemilik ritel Alfamart ini mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 118,22 triliun pada akhir tahun 2024 lalu, atau tumbuh 10,55% dibandingkan posisi Rp 106,94 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sayangnya, dengan kinerja tersebut tak membuat laba usaha tumbuh, Sumber Alfaria mencatat laba usaha susut 7,92% menjadi Rp 4,07 triliun di akhir tahun 2024, dibandingkan posisi Rp 4,42 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Sumber Alfaria (AMRT) Caplok Saham Lawson dari MIDI, Cek Rekomendasi Sahamnya

Selanjutnya: Cuan 30,14% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tambah Tinggi (22 Mei 2025)

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (23/5), Daerah di Jakarta Ini Waspada Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×