kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.501.000   -95.000   -3,66%
  • USD/IDR 16.785   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.647   2,68   0,03%
  • KOMPAS100 1.194   -2,61   -0,22%
  • LQ45 847   -5,47   -0,64%
  • ISSI 309   -0,04   -0,01%
  • IDX30 437   -2,15   -0,49%
  • IDXHIDIV20 510   -4,16   -0,81%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 139   0,36   0,26%
  • IDXQ30 140   -0,77   -0,54%

Ini teknologi yang harus dikembangkan Indonesia


Rabu, 07 September 2016 / 11:38 WIB
Ini teknologi yang harus dikembangkan Indonesia


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Indonesia terus mengembangkan teknologi. Pengembangan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, pengembangan juga dilakukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang terus bertambah.

Ilham Akbar Habibie, Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional mengatakan, ada beberapa teknologi yang dibutuhkan Indonesia. Diantaranya terkait untuk menjawab faktor geografis Indonesia. "Saya lihat kedirgantaraan dan kemaritiman harus dikembangkan," ujarnya saat ditemui KONTAN, Senin (6/9/2016)

Dia melihat pada kedua bidang tersebut Indonesia bisa menjadi pasar di negeri sendiri. Hal ini tak lain karena negara kepulauan membutuhkan akses untuk saling terhubung. "Dari Sabang sampai Merauke melihat daya saing cukup kuat, di Indonesia tidak bisa mengandalkan infrastruktur darat," katanya.

Oleh sebab itu, ke depan Indonesia membutuhkan banyak sekali alat transportasi pesawat maupun kapal laut. Hal ini menjadi pasar yang luas. Ilham menyayangkan apabila pasar ini justru digarap oleh industri negara lain. 

Bukan hanya dibidang teknologi transportasi, menurut Ilham indonesia juga perlu mengembangkan teknologi pertanian. Sebagai negara yang dilintasi garis khatulistiwa, Indonesia memiliki prospek pertanian yang beragam. Namun, sayang saat ini Indonesia masih banyak mengimpor ke negara lain.

Ilham yakin di kampus-kampus sudah diterapkan, hanya saja belum dikembangkan secara luas. "Genetic engginering yang aman seperti apa. Saat ini kita masih banyak impor. Kedelai itu kan kita beli dari luar, itu kebanyakan genetic modified," pungkas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Bidang Teknologi Informatika Kadin Indonesia itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×