Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) melalui anak usahanya PT Santosa Agrindo Lestari (Santori) melakukan kerja sama dengan PT Greenfields Dairy Indonesia untuk mendistribusikan lebih dari 1.000 ekor sapi perah bunting kepada 120 peternak lokal di Jawa Timur sebagai upaya percepatan swasembada susu nasional sekaligus mendukung pemulihan populasi sapi pasca-wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Para peternak penerima merupakan mitra binaan dalam program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG) yang tersebar di Kabupaten Malang, Blitar, Pasuruan, dan Kota Batu. Sapi-sapi yang didistribusikan itu hasil impor dari Australia, berjenis crossbreed antara ras Holstein dan Jersey yang dikenal unggul dalam produktivitas serta tahan terhadap iklim tropis.
Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean mengatakan, seluruh sapi impor telah melalui proses karantina dan pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan.
“Selama 14 hari, sapi ditempatkan di instalasi karantina. Hari ini, seluruhnya dinyatakan sehat dan dibebaskan,” ujarnya saat seremoni distribusi, Selasa (15/7).
Baca Juga: Turut Diperiksa Terkait Kasus Beras Oplosan, Begini Penjelasan Japfa Comfeed (JPFA)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir dalam acara tersebut menyebut langkah itu sejalan dengan upaya peningkatan populasi sapi perah dan produksi susu segar di Jawa Timur.
Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian Agung Suganda menilai kolaborasi antara swasta dan pemerintah sangat penting untuk mendukung target swasembada susu.
“Pemerintah menargetkan investasi populasi sapi perah sebanyak 998.565 ekor pada periode 2025–2029. Kerja sama ini menjadi salah satu upaya strategis mencapai target,” katanya.
Selain distribusi sapi, peternak mitra juga mendapatkan pelatihan, pendampingan teknis, layanan kesehatan hewan, dan jaminan penyerapan susu segar oleh Greenfields. Untuk diketahui, program KSG yang telah berjalan sejak 2007 itu kini membina lebih dari 2.000 peternak.
Direktur Corporate Affairs JAPFA Rachmat Indrajaya mengatakan, program ini merupakan bentuk komitmen JAPFA dalam mendukung ketahanan pangan nasional dari sisi hulu.
“Kami ingin mendorong pertumbuhan industri susu lokal serta memperkuat kesiapan menghadapi lonjakan permintaan di masa depan,” ujar Rachmat.
Baca Juga: Japfa Comfeed dan Greenfields Mengimpor 1.100 Sapi Perah untuk Dorong Produksi Susu
Data Kementerian Pertanian menunjukkan saat ini produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 20% kebutuhan susu nasional. Sisanya, masih bergantung pada impor.
Kebutuhan susu nasional diperkirakan terus meningkat. USDA memproyeksikan konsumsi susu Indonesia naik dari 4,2 juta ton pada 2024 menjadi 5,3 juta ton pada 2025, salah satunya didorong oleh program nasional Makan Bergizi Gratis yang ditargetkan menjangkau 82 juta anak pada 2029.
CEO Greenfields Akhil Chandra memastikan pihaknya akan terus mendampingi mitra peternak agar pengelolaan ternak dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Kami berharap usaha peternakan rakyat dapat makin berkontribusi terhadap peningkatan produksi susu segar dalam negeri,” pungkasnya.
Selanjutnya: Saham Ini Beri Dividen Rp 9,5 Miliar Kepada Lo Kheng Hong, Apakah Layak Dikoleksi?
Menarik Dibaca: Promo HokBen x Yup 15-21 Juli, Beli Irodori Bento + Kidzu Bento Diskon Rp 20.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News