kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.095   -1,18   -0,02%
  • KOMPAS100 1.061   -0,86   -0,08%
  • LQ45 835   -0,85   -0,10%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,96   -0,23%
  • IDXHIDIV20 514   0,43   0,08%
  • IDX80 121   -0,27   -0,22%
  • IDXV30 125   -0,37   -0,30%
  • IDXQ30 142   -0,05   -0,04%

Ini tiga fakta mengenai Adaro Energy (ADRO) yang bakal menebar dividen Rp 2,1 triliun


Selasa, 24 Desember 2019 / 06:06 WIB
Ini tiga fakta mengenai Adaro Energy (ADRO) yang bakal menebar dividen Rp 2,1 triliun
ILUSTRASI. pertambangan?batubara ADARO Indonesia PT Adaro Energy Tbk ADRO


Reporter: Dimas Andi, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat direksi dan dewan komisaris Adaro Energy pada 19 Desember telah memutuskan dan menyetui untuk membagikan dividen interim tahun buku 2019 yang berasal dari laba bersih Adaro periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2019. Tidak tanggung-tanggung, nilai dividen yang akan dibagikan mencapai US$ 150,01 juta atau setara dengan Rp 2,1 triliun (dengan kurs US$ 1 = Rp 14.000).

Berikut tiga fakta mengenai Adaro:

  •  Kinerja Adaro melesat

Laba bersih ADRO hingga September 2019 melesat 29,83% secara tahunan ketimbang sebelumnya US$ 312,71 juta. Lonjakan laba ini terjadi di tengah penurunan pendapatan. Adaro Energy mengantongi pendapatan usaha US$ 2,65 miliar hingga September 2019, turun tipis 0,48% secara tahunan.

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) menebar dividen interim total US$ 150 juta, ini jadwalnya

Kenaikan laba terutama berasal dari bagian atas keuntungan bersih ventura bersama sebesar US$ 66,86 juta. Pada sembilan bulan pertama tahun lalu, ADRO justru mencatat rugi bersih ventura bersama US$ 65,77 juta.

  •  Fokus bisnis Adaro

Anggota indeks Kompas100 ini masih akan fokus menggenjot produksi batubara berkalori sedang dalam beberapa waktu mendatang. Sekadar catatan, emiten ini sudah memproduksi 44,13 juta ton batubara hingga kuartal tiga lalu.

Sedangkan hingga tutup tahun nanti, ADRO memproyeksikan sanggup produksi batubara sebanyak 54 juta sampai 56 juta ton.

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) berupaya konsisten produksi batubara kalori sedang

Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira mengatakan, sebagian batubara yang diproduksi perusahaan di tahun ini merupakan batubara termal berkalori sedang dengan kadar 4.000--5.000 kcal/kg yang dibutuhkan untuk pembangkit listrik. Batubara ini dihasilkan melalui tambang anak usaha yakni PT Adaro Indonesia dan Balangan Coal Companies.

"Dari total produksi di kuartal tiga, kami juga memproduksi batubara kokas semi lunak dari Adaro Metcoal Companies sebesar 0,93 juta ton," sambung Febriati, Senin (23/12).

ADRO belum menetapkan target produksi di tahun depan. Namun, perusahaan ini masih akan konsisten memproduksi batubara kalori sedang dalam jumlah besar.

Baca Juga: Menteri ESDM panggil petambang batubara bahas soal harga DMO US$ 70 per ton

Febriati melanjutkan, ke depannya sebagian hasil produksi batubara ADRO akan digunakan sebagai pasokan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Bhimasena Power Indonesia dan PLTU Tanjung Power Indonesia. Kedua PLTU yang dikelola oleh PT Adaro Power tersebut rencananya akan beroperasi di tahun 2020 nanti.

"Kami juta mengoperasikan tambang batubara kokas Adaro Metcoal di Kalimantan Tengah dan tambang kestrel di Australia untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik baja," imbuh Febriati.

  •  Belum akan akuisisi tambang

Tren penurunan harga batubara masih berpeluang terjadi di tahun depan. Terkait hal tersebut, ADRO memilih untuk tidak mengakuisisi lahan tambang, baik lahan yang sudah beroperasi atau lahan baru, di tahun depan. Emiten ini pun akan fokus mengembangkan tambang batubara yang sudah ada.

"Kami akan menjaga tingkat produksi guna mempertahankan cadangan batubara secara jangka panjang," ujar dia, Selasa (10/12).

Baca Juga: Indeks sektor tambang kembali naik, apa kata dua analis ini?

Febriati menambahkan, alasan ADRO belum berkeinginan mengakuisisi lahan tambang dalam waktu dekat lantaran perusahaan juga sedang fokus mengembangkan bisnis pembangkit listrik.

Catatan Kontan, ADRO melalui anak usahanya PT Tanjung Power Indonesia sedang membangun pembangkit listrik berkapasitas 2x100 MW di Kalimantan Selatan. Proyek tersebut ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Perusahaan juga sedang membangun pembangkit listrik melalui PT Bhimasena Power Indonesia yang berkapasitas 2x1.000 MW di Batang, Jawa Tengah. Hingga semester satu lalu proyek ini sudah berjalan 79%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×