Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
Lebih lanjut dia mengungkapkan, dengan Smart Eco Industrial Park yang menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan seperti pengurangan emisi karbon, ekonomi sirkular, industri hijau, dan industri halal akan turut menjembatani isu yang menjadi perhatian dalam G20.
“Demikian juga konsep ini akan akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari aktivitas industri di dalam kawasan industri yang meningkatkan daya saing dan nilai tambah,” tandasnya.
Minta Dukung P3DN
Agus turut menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang menggiatkan kebijakan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). Harapannya, kawasan industri nasional akan ikut serta mendukung kebijakan tersebut melalui pembangunan infrastruktur di dalam kawasan industri serta tenant di dalamnya untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri.
Baca Juga: Luhut: Para Investor Jangan Segan Hubungi Saya Jika Kesulitan Melakukan Investasi
Hal lain yang ditekankan Agus adalah, perlunya kawasan industri nasional untuk melakukan kerja sama yang erat dengan pemerintah daerah untuk mengelola permasalahan-permasalahan lingkungan dan sosial yang timbul di sekitar kawasan industri, sehingga dapat menjadi lokasi berusaha yang kondusif, nyaman dan berdaya saing.
"Kami mengharapkan kerja sama perusahaan kawasan industri untuk mematuhi ketentuan perizinan berusaha dan standar kawasan industri, serta melakukan pelaporan data pembangunan operasional kawasan industri tiap semester melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas),” sebut dia.
Agus juga mengingatkan perusahaan kawasan industri untuk mempercepat pemberian vaksin ketiga (vaccine booster), serta selalu menjalankan protokol kesehatan di lingkungannya dengan 6M. “Dengan peran kita semua, mari bersama-sama mewujudkan Indonesia Tangguh, Industri Tumbuh,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News