kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini tips manajemen keuangan restoran dari Marugame


Rabu, 25 Maret 2020 / 22:38 WIB
Ini tips manajemen keuangan restoran dari Marugame
ILUSTRASI. Marugame Udon


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat terutama yang tinggal di perkotaan saat ini lebih sering membeli makanan jadi. Hal ini menjadi peluang bagi restoran cepat saji seperti Marugame Udon yang berlisensi di bawah PT Sriboga Marugame Indonesia (SMI).

Namun, bisnis kuliner bisa dibilang merupakan usaha yang berisiko. Banyak sekali faktor-faktor eksternal maupun internal yang bisa mempengaruhi omzet restoran. 

Modal besar, lokasi strategis, dan cita rasa enak bukan lagi jaminan tunggal untuk bisa bertahan di tengah tingginya persaingan pasar.

Untuk mengoptimalkan profit dan pertumbuhan yang seimbang, Akhmad Nurhidayat, Chief Financial Officer PT Sriboga Marugame Indonesia mengungkapkan pentingnya pengelolaan keuangan restoran yang baik untuk mendukung keputusan bisnis strategis. 

Baca Juga: Marugame Udon realisasikan tiga gerai selama ramadan

Berikut ini adalah tiga tips dari Marugame tentang manajemen finansial restoran yang optimal:

1. Evaluasi kinerja keuangan secara konsisten

Pertama-tama, setiap restoran harus menetapkan target return dari investasi atau target lainnya misal sales growth atau jumlah pembukaan outlet dalam waktu tertentu di awal lalu mengevaluasi pencapaiannya. Evaluasi pencapaian dilakukan dengan alat ukur yang sesuai atau disepakati oleh top manajemen khususnya oleh CFO.

Misalnya, dalam industri restoran, dikenal istilah same-store sales growth dan same-store transaction growth. Kedua istilah ini adalah membandingkan sebuah restoran yang memiliki masa operasi yang sama dari dua tahun yang berbeda, dilihat dari pertumbuhan sales dan pertumbuhan transaksi. 

“Evaluasi ini harus dilakukan secara konsisten dan berkala untuk melihat trennya dengan laporan dan analisa keuangan perusahaan sebagai referensi utama. Bila ada yang tidak mencapai target, kita kaji apa yang bisa diperbaiki. Ini kunci penting agar kinerja keuangan bisa selalu terkontrol terutama apabila memiliki banyak cabang seperti PT Sriboga Marugame Indonesia,” ungkap Akhmad dalam keterangan resmi, Rabu (25/3).

Menurutnya, bisnis sebaiknya tidak cukup hanya memiliki laporan keuangan, namun juga harus memahami apa makna dibalik angka-angka tersebut. Apakah angka yang ada berarti bisnisnya beroperasi dengan baik atau bahkan performanya di bawah rata-rata. Dan dari hal itu, top manajemen bisa mengambil keputusan untuk mengoptimalisasi cabang restoran yang ada.

2. Memastikan pertumbuhan terjadi secara berkesinambungan

Pada banyak kasus, top manajemen terlalu fokus pada pertumbuhan outlet atau omzet dan sedikit mengesampingkan profit. Padahal, ada banyak aspek lain yang dapat mempengaruhi keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang. Misalnya, loyalitas konsumen, inovasi produk, hingga manajemen SDM. 

“Merekrut karyawan berkualitas dan melatih mereka tentu butuh banyak waktu dan biaya. Karena itu, sebisa mungkin harus membuat karyawan nyaman dan betah, karena jika turn over tinggi, maka itu juga akan berpengaruh pada performa operasi restoran yang berdampak ke kinerja keuangan,” ungkapnya.

Akhmad juga menjelaskan bahwa salah satu imbas negatif dari pertumbuhan terlalu cepat yang tidak diikuti oleh perencanaan bisnis yang matang adalah kanibalisme di antara outlet. “Jangan sampai bisnis yang satu malah memakan omzet cabang bisnis lainnya karena terletak terlalu dekat atau memiliki segmen pasar di lokasi yang sama,” jelasnya.

Baca Juga: Marugame Udon bidik pertumbuhan 40% selama Ramadan

3. Upgrade sistem dan review biaya transaksi keuangan

Manajer keuangan harus tetap up-to-date dengan sistem keuangan terbaru yang bisa memberikan efisiensi lebih, baik itu software, ERP system, maupun upgrade SOP, untuk meningkatkan kecepatan, akurasi, dan efisiensi biaya dan laporan yang dihasilkan.

Sebagai jaringan restoran global, Marugame Udon juga melakukan berbagai transaksi internasional, terutama untuk pembelian bahan-bahan makanan dan peralatan masak. Sebagai contoh, Marugame belum lama ini menggunakan jasa layanan pembayaran non bank yaitu Wallex, platform asal Singapura yang menawarkan layanan transfer dana internasional.

“Ada ketidakefisienan dari pengiriman uang menggunakan bank ke luar negeri. Cost per transaction-nya sangat tinggi, karena sebagian besar harus menggunakan bank korespondensi. Lalu, proses transaksi juga memakan waktu, karena harus menyesuaikan dengan jam operasional bank korespondensi. Selama ini, setelah memakai sistem baru dengan Wallex, kami bisa menurunkan biaya transfer internasional hingga 50-60%. Ini adalah contoh platform jasa keuangan agar bisnis berjalan lebih efisien dan praktis,” tutur Akhmad.

Menurut Andy Putra, Country Manager Wallex di Indonesia, hal tersebut bisa dilakukan karena Wallex menerapkan harga transaksi flat sebesar Rp 100.000 per transaksi, dibandingkan penyedia layanan tradisional yang menetapkan tarif progresif. Tidak hanya itu, Wallex menawarkan nilai tukar kurs yang kompetitif untuk 40 mata uang asing. Platform fintech ini bisa diakses secara online kapan saja, dan dapat menyelesaikan kegiatan transaksi internasional dalam waktu 1 hingga 3 hari.

Andy sadar bahwa dunia bisnis di era digital ini berputar dengan sangat cepat dan serba online. Oleh karena itu, bisnis kelas internasional seperti Marugame pun menuntut solusi transfer internasional yang aman, praktis, dan bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×