Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tendi Mahadi
Tepat di hari ulang tahunnya ke-49, produksi perdana baja gulungan canai panas (hot rolled coil/HRC) dilaksanakan dari hasil produk pabrik peleburan baja terbarunya, blast furnace.
HRC yang diproduksi di fasilitas Hot Strip Mill ini memiliki kualitas free good atau prime, sehingga memenuhi spesifikasi baja komersial.
“Dengan menggunakan input-an baja cair dari blast furnace, kami mampu menurunkan konsumsi penggunaan listrik dan elektroda. Konsumsi listrik bisa kami turunkan hingga sekitar 30%,” ujar Silmy.
Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) menambah utang ke United Tractors (UNTR) jadi Rp 4 triliun
Menurutnya proses penyelamatan KRAS membutuhkan paling sedikit dua tahun.
Silmy menambahkan proses penyehatan juga bisa lebih cepat bila produk baja perseroan punya kualitas yang dapat berkompetisi dengan baik, dengan catatan iklim tata niaga baja yang sehat dapat diciptakan di pasar dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News