kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini yang dibeberkan Pertamina di hadapan Panja DPR soal Kilang Balongan


Senin, 05 April 2021 / 21:42 WIB
Ini yang dibeberkan Pertamina di hadapan Panja DPR soal Kilang Balongan
ILUSTRASI. Kilang Balongan


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat diprotes warga sekitar lantaran muncul bau dari area Kilang Balongan, Indramayu-Jawa Barat sebelum waktu kebakaran empat tangki 29 Maret 2021, Pertamina jelaskan kalau bau berasal dari pembersihan holding basin.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono menjelaskan, pukul 17.00 WIB tengah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan kualitas sebelum ron pertalite dialirkan ke dalam tangki dan ditambahkan nafta untuk menjadi Ron80.

"Kondisinya tidak ada bau dan sebagainya, operator juga naik ambil sample dan kami memastikan ada security di situ, water treatment 17.00 WIB itu clear," jelas Djoko dalam RDP Panja Migas Komisi VII yang digelar Senin (5/4).

Baca Juga: Pertamina EP berhasil hentikan semburan sumur di Tarakan Field

Djoko menegaskan kalau bau yang muncul berasal dari pembersihan holding basin dari proses water treatment. Dia juga membenarkan adanya komplain dari warga pukul 11 malam dan pihaknya sudah meminta masyarakat untuk tidak mendekat ke area kilang lebih dulu.

"Kebetulan yang terkena kemarin itu pulang pengajian dari arah kilang menuju pulang. Jadi kami sudah melakukan pengamanan sebenarnya," jelasnya.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan bahwa kebakaran terjadi di empat tangki T301 E, F, G dan H. Adapun di masing-masing tangki memiliki kapasitas tampung sebanyak 26.000 kilo liter (KL) di area seluas 2 hektare (ha).

Untuk membandingkan, total area kilang balongan mencapai 260 ha dengan area yang sudah memiliki bangunan sebanyak 180 ha.

"Saat kejadian, tangki G terdapat 23.000 pertalite, sedangkan tangki yang lain kondisinya kosong. Jadi posisi terisi ada di tangki G saat terjadi insiden di 29 Maret 2021 pukul 00.57 WIB," ungkap Nicke dalam Panja tersebut.

Pasca kebakaran, Nicke menekankan tidak ada kelangkaan supply dari Kilang Balongan, yang mana dari total 72 tangki dengan kapasitas 1,75 juta KL di area Kilang Balongan, hanya 4 tangki yang tidak beroperasi.

Alhasil, Pertamina memilih untuk mempercepat pengiriman dengan mengalirkan produksi dari kilang langsung ke terminal bahan bakar minyak (TBBM).

"Jadi kita supply ini ke Pelumpang, Cikampek dan area Indramayu itu sendiri, kita bisa by pass langsung ke TBBM," jelasnya.

Djoko juga menambahkan, sebagai upaya recovery supply di Kilang Balongan, maka produksi di Kilang Balikpapan, Cilacap, Dumai dan TPPI Tuban ditingkatkan.

Baca Juga: Pertamina pastikan tak tambah impor BBM karena kebakaran kilang Balongan

Dia juga mengungkapkan saat ini pihaknya tengah melakukan secondary processing dengan harapan Kilang Balongan bisa beroperasi normal di akhir pekan ini.

Sebagai informasi, Nicke menjelaskan kontribusi Kilang Balongan terhadap total produksi nasional mencapai 12%. Di mana semua produk dihasilkan baik gasoline (bensin), gasoil (solar), elpiji, hingga polypropylene.

Sebanyak 17 macam crude diolah di Kilang Balongan, di mana sebanyak 14 macam berasal dari domestik dan 3 dari impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×