Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Industri dalam negeri harus sudah menyiapkan jurus penangkal krisis global yang dikhawatirkan banyak pihak bakal memperlambat perekonomian dunia, tak terkecuali Indonesia.
Menteri Perindustrian, MS Hidayat, bilang, beberapa cara yang harus diterapkan seperti implementasi seperangkat aturan baru untuk pengamanan mata uang, peraturan Bank Indonesia (BI) yang mendukung serta kebijakan pemerintah terhadap aktivitas ekspor.
Ia meyakini, efek krisis global saat ini tidak akan langsung memukul perekonomian Indonesia. Namun untuk berjaga-jaga, presiden sudah mulai menginstruksikan kementerian terkait untuk mulai mendiskusikan cara-cara yang bisa ditempuh untuk menangkal krisis, seperti langkah menanggulangi krisis yang terjadi pada 2008 silam.
Penerapan cara yang merupakan usulan Hidayat ketika masih bergabung dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu diyakini dapat mengantisipasi imbas krisis yang dikhawatirkan masih terus berlanjut hingga 2012. "Dengan langkah-langkah itu, likuiditas perbankan tidak akan terkuras seperti yang terjadi pada krisis 2008," ujarnya.
Meski tipe krisis finansial yang terjadi saat ini dinilai akan berlangsung lebih lama dibanding krisis global 2008, dampaknya tidak akan terasa terlalu besar bagi Indonesia. "Sebab Indonesia tidak bergantung pada penggunaan euro atau kerjasama investasi dalam jumlah besar dengan negara-negara Uni Eropa," ujarnya.
Namun yang perlu diperhatikan, krisis global itu berdampak pada penurunan permintaan secara drastis untuk beberapa sektor industri seperti industri berbasis komoditi dan furnitur. "Daya beli turun dari Eropa dan AS, maka mereka harus segera mencari diverifikasi tujuan ekspor," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News