kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Inilah tiga isu utama dalam kerangka RCEP


Senin, 01 September 2014 / 16:46 WIB
Inilah tiga isu utama dalam kerangka RCEP
ILUSTRASI. 6 Dokumen Penting yang Wajib Dibawa Peserta saat UTBK-SNBT 2023.


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perundingan pembentukan Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) melibatkan ASEAN dengan enam negara mitra (ASEAN Free Trade Partners/AFPs), yaitu Australia, Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru digelar, Senin (1/9).

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, perundingan ini dimaksudkan untuk integrasi ASEAN dengan perekonomian global sebagai wujud respon ASEAN terhadap dinamika kawasan. Para menteri dalam pertemuan ini memberikan masukan dan arahan kepada para perunding RCEP-Trade Negotiating Committee (RCEP-TNC) untuk menyelesaikan perundingan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

"Diharapkan penyelesaian perundingan akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan akses pasar dan memperkuat integrasi ekonomi yang ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan di kawasan," kata Lutfi dalam siaran persnya.

Terdapat tiga isu utama dalam RCEP yang penting untuk diselesaikan, yaitu mengenai perdagangan barang, jasa, dan investasi. Dalam perdagangan barang, para menteri meminta penyelesaian komitmen modalitas barang yang mencakup minimum threshold for initial offers berupa penghapusan tarif atas tariff lines dan trade values berdasarkan komitmen dan jangka waktu liberalisasi dalam lima perjanjian FTAs yang telah ada agar dapat diselesaikan pada Oktober 2014.

Pada perdagangan jasa, para menteri meminta untuk mempercepat penyelesaian dengan menggunakan pendekatan yang tepat untuk jadwal komitmen dan menyarankan menggunakan pendekatan negatif untuk investasi. “Jasa dan investasi memainkan peran penting bagi sektor perdagangan. Dalam hal ini Indonesia mendukung penyelesaian jadwal komitmen investasi menggunakan pendekatan negatif,” ujar Lutfi.

Sementara itu, isu lainnya adalah UKM, e-commerce, dan government procurement yang bersifat cross-cutting issues akan dibahas dalam level TNC sampai dengan disepakati perlunya dibentuk kelompok kerja tersendiri membahas isu tersebut.

Nilai perekonomian negara anggota RCEP mencapai sebesar US$ 21,3 triliun atau hampir 30% dari perekonomian dunia. Total perdagangan anggota RCEP mencapai US$ 10,7 triliun atau 29% perdagangan dunia. Sementara itu, nilai total foreign direct investment (FDI) dalam RCEP sebesar US$ 339,8 miliar, atau 23,4% FDI dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×