Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan manufaktur kereta api, PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) tengah berlimpahan proyek pengadaan kereta api. Hal ini mendorong perusahaan mematok bisnisnya tumbuh tinggi.
"Di tahun 2018 ini kami targetkam sales sekitar Rp 3,3 triliun," ujar M. Choliq Senior Manager Humas PT. Industri Kereta Api Indonesia (INKA) kepada KONTAN (29/1). Jumlah tersebut naik 27% dibandingkan capaian pendapatan di tahun 2017 yang sebesar Rp 2,6 triliun.
Target tersebut didorong lantaran baru-baru ini, INKA disodorkan proyek pengadaan 31 rangkaian kereta api LRT Jabodebek. Nilainya, kata Choliq, mencapai kisaran Rp 4 triliun.
Bentuk LRT Jabodebek ini kurang lebih spesifikasinya hampir sama dengan proyek LRT di Palembang, Sumatera Selatan. Namun secara skala dan besaran rangkaian gerbong lebih lebar.
Ditambah pula pesanan ekspor INKA melebar, dimana baru saja menandatangani kontrak pembelian Kereta Rel Diesel (KRD) dengan Philippine National Railways (PNR). Kontrak itu senilai 485 juta peso atau Rp 127,3 miliar.
Sementara proyek dalam negeri seperti pemesanan 438 gerbong dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga menyumbang pendapatan yang besar pula. Untuk kereta lokal INKA juga meraup penjualan dari proyek kereta bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat dan bandara Internasional di Solo, Jawa Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News