kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,41   6,68   0.75%
  • EMAS1.363.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inovasi dan Fokus Merek Global, Strategi Unilever Menuju Profitabilitas Berkelanjutan


Kamis, 21 Maret 2024 / 20:42 WIB
Inovasi dan Fokus Merek Global, Strategi Unilever Menuju Profitabilitas Berkelanjutan
ILUSTRASI. Kinerja Penjualan: Suasana kantor pusat PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di Tangerang Selatan, Kamis (28/7/2022). Unilever Indonesia berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp21,46 triliun di semester pertama tahun ini, naik 6,39 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. UNVR berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 12,5 persen secara year on year (yoy) dengan menjadi Rp3,42 triliun. KONTAN/Baihaki/28/7/2022


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah peluncuran Rencana Aksi Pertumbuhan (Growth Action Plan atau 'GAP') di pertengahan tahun 2023 yang lalu, Unilever PLC baru saja mengumumkan langkah-langkah strategis untuk mengakselerasi pelaksanaan GAP melalui pemisahan unit bisnis es krim.

Diperkirakan ada sekitar 7.500 tenaga kerja secara global, atau sekitar 5% dari seluruh karyawan di 190 market di dunia.

Dewan Unilever Global meyakini bahwa Perusahaan harus semakin fokus pada portofolio utama yang memiliki potensi bisnis menarik dan model operasi yang saling melengkapi.

Baca Juga: Menakar Dampak Keputusan Unilever Memisahkan Bisnis Divisi Es Krim

Setelah pemisahan ini, Unilever akan menjadi perusahaan yang lebih taktis dan berfokus mengoperasikan empat Grup Bisnis di bidang Beauty & Wellbeing, Personal Care, Home Care, dan Nutrition untuk terus melanjutkan pertumbuhan di masa depan.

Pemisahan unit bisnis Es Krim akan membantu manajemen Unilever untuk mempercepat implementasi Growth Action Plan (GAP), yang difokuskan pada melakukan lebih sedikit hal dengan lebih baik dan lebih berdampak khususnya mendorong pertumbuhan pendapatan yang lebih konsisten dan kuat, meningkatkan produktivitas dan kepraktisan, serta meningkatkan budaya kinerja Unilever.

Dewan Unilever Global percaya bahwa potensi pertumbuhan masa depan Es Krim akan lebih baik diwujudkan dibawah tata kelola terpisah.

Hal ini menimbang Es Krim memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan bisnis operasional Unilever lainnya.

Baca Juga: Kinerja Diprediksi Mendatar di 2024, Begini Rekomendasi Saham Unilever (UNVR)

Pemisahan unit bisnis ini akan membawa keunggulan unit bisnis es krim Unilever sebagai pemain utama dan signifikan pada tataran bisnis es krim tingkat global, dimana dengan fokus beroperasi di kategori yang sangat menjanjikan, dan secara kolektif menghasilkan omset sebesar €7,9 miliar Euro pada tahun 2023 bersama dengan merek-merek portofolio es krim Unilever lainnya.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya Realino Yudianto menilai, keputusan strategis Unilever di tingkat global sangat rasional, serta dapat mendorong dampak positif bagi afiliasi-afiliasinya termasuk di Indonesia.

Selain itu, merupakan angin segar untuk memperkuat fundamental bisnis dan membuka banyak peluang tidak hanya di tingkat global, tapi di Indonesia yang memiliki basis konsumen yang luas. 

"Pemisahan bisnis Es Krim dan peluncuran program produktivitas besar oleh Unilever menunjukkan langkah strategis yang cerdas dalam mengoptimalkan portofolio perusahaan dan meningkatkan efisiensi operasional. Langkah ini dapat memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan yang konsisten dan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan,” kata  Reno dalam keterangannya, Kamis (21/3).

Baca Juga: Unilever Pisahkan Bisnis Es Krim Tahun Depan, 7.500 Pekerja Bakal Terkena PHK

Tambah Realino, dengan fokus pada merek-merek global atau yang memiliki potensi untuk ditingkatkan, Unilever dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri barang konsumen, memberikan dampak positif terhadap pasar dan investasi ekonomi terutama di Indonesia di jangka panjang.

Ian Meakins, Chair dari Unilever, mengatakan: "Dewan bertekad untuk membawa Unilever menjadi bisnis dengan pertumbuhan dan margin lebih tinggi, yang akan memberikan hasil secara konsisten bagi semua pemangku kepentingan. Meningkatkan kinerja dan mempertajam portofolio kami adalah kunci untuk memberikan hasil yang lebih baik. Kami yakin hal ini dapat dicapai oleh Unilever."

Faktanya, program produktivitas diperkirakan akan menghasilkan total penghematan biaya sekitar €800 juta euro selama tiga tahun ke depan, melebihi dari sekedar melakukan proses sinergi operasional atas pemisahan unit bisnis Es Krim.

Hein Schumacher, CEO Unilever, mengatakan: "Dalam Growth Action Plan, kami berkomitmen untuk melakukan lebih sedikit hal, namun dengan lebih baik dan lebih berdampak. Perubahan yang kami umumkan hari ini akan membantu mempercepat rencana tersebut, dengan memfokuskan bisnis dan sumber daya kami pada merek-merek global atau yang dapat ditingkatkan di mana kami dapat menerapkan inovasi terkemuka, teknologi, dan kemampuan pemasaran kami di berbagai model operasi yang melengkapi."

Baca Juga: Unilever Bakal Spin Off Unit Usaha Es Krim

Pemisahan Es Krim diharapkan akan dimulai segera, dengan pemisahan penuh diharapkan selesai pada akhir 2025.

Informasi lebih lanjut akan disampaikan kemudian. Pemisahan bisnis Es Krim dan peluncuran program produktivitas besar oleh Unilever menunjukkan langkah strategis yang cerdas dalam mengoptimalkan portofolio perusahaan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Langkah ini dapat memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan pendapatan yang konsisten dan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.

Dengan fokus pada merek-merek global atau yang memiliki potensi untuk ditingkatkan, Unilever dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri barang konsumen, memberikan dampak positif terhadap pasar dan investasi ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×