Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator proyek LNG Abadi di Blok Masela, INPEX Corporation, resmi memulai tahapan Front End Engineering and Design (FEED). Tahap ini menjadi langkah awal menuju pengembangan konstruksi penuh proyek gas besar di wilayah timur Indonesia tersebut.
INPEX Masela Ltd, anak usaha INPEX Corporation, menjadi operator dari proyek ini. Pekerjaan FEED mencakup empat paket utama, yaitu pembangunan kilang LNG darat (Onshore LNG/OLNG), sistem produksi terapung (FPSO), jaringan subsea (SURF), dan jalur pipa ekspor gas (GEP). Keempat paket tersebut juga mencakup aspek penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS).
Khusus untuk FPSO, INPEX menerapkan strategi “dual FEED” dengan menggandeng dua konsorsium kontraktor secara paralel. Skema ini bertujuan menjaga iklim persaingan dan memastikan kualitas teknis serta keekonomian terbaik. Metode serupa juga akan diterapkan untuk paket OLNG.
Volume produksi LNG dari proyek ini diperkirakan mencapai 9,5 juta ton per tahun atau setara dengan lebih dari 10% kebutuhan impor LNG Jepang.
Baca Juga: Bos SKK Migas: Menteri ESDM Minta Inpex Tuntaskan FEED Blok Masela Akhir 2025
INPEX menargetkan proyek ini bisa memperkuat ketahanan energi Indonesia dan Jepang, sekaligus mendorong transisi menuju energi rendah karbon.
“Lapangan gas Abadi memiliki cadangan besar dan karakteristik yang memungkinkan pengembangan efisien serta integrasi teknologi CCS,” ungkap manajemen INPEX dalam keterangan resminya, Senin (4/8).
INPEX berharap proyek ini tak hanya mendukung penyediaan energi berkelanjutan, tapi juga berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi di kawasan timur Indonesia. Proyek LNG Abadi juga menjadi bagian dari roadmap INPEX Vision 2035, yang menekankan ekspansi gas dan LNG, serta upaya pengurangan emisi gas rumah kaca.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta agar proses Front-End Engineering Design (FEED) Proyek LNG Abadi di Blok Masela bisa rampung paling lambat akhir 2025.
"Ini sebentar lagi akan ditandatangani pemenang tender untuk FEED dan Bapak Menteri minta FEED ini bisa selesai pada akhir tahun ini, sehingga 2026 sudah mulai tender-tender pengadaan barang dan jasanya," kata Djoko saat konferensi pers kinerja SKK Migas semester I-2025 di Jakarta, Senin (21/7).
Proyek LNG Abadi yang digarap oleh INPEX Corporation melalui anak usahanya INPEX Masela Ltd. menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di sektor energi. Proyek ini diproyeksikan menyumbang produksi kondensat hingga 35.000 barel per hari (bph) di masa puncaknya.
Baca Juga: Inpex Targetkan Keputusan Investasi Akhir Blok Masela Selesai pada 2027
Selanjutnya: Citigroup, JP Morgan, dan Goldman Sachs Pimpin Investasi TradFi di Startup Blockchain
Menarik Dibaca: Promo Bundling JCO Sweet Delights 4-10 Agustus, Donut + 1 Liter Minuman Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News