Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) akan meluncurkan dua proyek baru tahun untuk mencapai target marketing sales yang dipatok Rp 2,3 triliun tahun ini. Perusahaan properti ini akan meluncurkan kedua proyek anyar tersebut pada pertengahan tahun ini.
Kedua proyek baru tersebut adalah berupa kawasan terpadu atau mixed use. Pertama, berlokasi di Kebon Melati Jakarta dan proyek kedua berada di kawasan Darmo Harapan Surabaya. Dari kedua proyek ini, Intiland mengincar marketing sales Rp 747 miliar atau 32,4% dari total target tahun ini.
Tahap pertama, DILD akan meluncurkan masing-masing satu tower apartemen di kedua proyek tersebut tahun ini untuk segmen menengah atas. Dari apartemen di Dharmo Harapan bertajuk Tierra diharapkan menyumbang par penjualan Rp 227 miliar dan apartemen kebon melati ditargetkan memberikan kontribusi Rp 520 miliar.
Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland mengatakan pasar untuk apartemen menengah atas untuk wilayah tertentu seperti Kebon Melati Jakarta masih ada meskipun sejumlah riset menyebutkan segmen tersebut masih over supply. "Tidak bisa digeralisasir semua. Ada untuk lahan-lahan tertentu yang potensial, pasarnya masih bagus," katanya pada KONTAN baru-baru ini.
Archied belum bisa menyampaikan detail kapasitas proyek yang akan mereka luncurkan. Menurutnya perizinan untuk kedua proyek tersebut sudah rampung dan siap untuk meluncur. Hanya saja, Intiland masih menunggu kondisi pasar properti lebih stabil untuk resmi diperkenalkan ke pasar.
Selain kedua proyek tersebut, sebetulnya Intiland juga berencana meluncurkan satu proyek lagi tahun ini jika kondisi pasar properti sudah semakin membaik yakni tahap II pengembangan South Quarter di TB Simatupang Jakarta. Namun, proyek ini belum dimasukkan ke target tahun ini. "Kita belum masukkan ke target tahun ini. Tapi kalau pasar memungkinkan kita akan rilis tahun ini," jelas Archied.
Tahap I, Intiland telah membangun tiga tower gedung perkantoran di South Quarter. Sementara saat ini perseroan masih memiliki land bank di kawasan tersebut yang akan dikembangkan menjadi proyek residensial sekitar 3 ha. Intiland belum menetapkan berapa tower akan mereka bangun di sana, namun untuk tahap awal akan dikembangkan apartemen sekitar 50.000 m2.
Selain dari proyek baru, Intiland akan menggantungkan target marketing sales tahun ini dari proyek-proyek eksisting. DILD menargetkan marketing sales Rp 2,3 triliun atau meningkat 41% dibandingkan pencapaian pada tahun 2016 yang hanya Rp 1,63 triliun.
Marketing sales dari proyek mixed use dan high rise termasuk dua proyek baru yang akan diluncurkan ditargetkan sekitar Rp 1,33 triliun. Dari Rosebay Surabaya diharapkan berkontribusi Rp 54 miliar, Praxis Surabaya Rp 85 miliar, Spazio Tower Surabaya Rp 59 miliar, Graha Golf Surabaya Rp 20 miliar 1Park Avenue Jakarta Rp 150 miliar, Aeropolis Jakarta Rp 160 miliar, dan apartemen Regatta Rp miliar.
Sedangkan dari proyek perumahan ditargetkan Rp 479 miliar yang diharapkan disumbang oleh proyek Graha Natura Surabaya sebesar Rp 125 miliar, Serenia Hills Jakarta Rp 183 miliar, 1Park Homes Rp 80 miliar, Talaga Bestari Rp 51 miliar dan Magnolia Residence Jakarta Rp 40 Miliar.
Lalu dari penjualan lahan industri Ngoro Park Industrial ditargetkan sebesar Rp 185 miliar. Intiland berharap bisa menjual lahan sekitar 10 ha di kawasan tersebut naik dari tahun lalu yang hanya mencapai 7 ha. Sementara dari proyek recurring income ditargetkan sekitar Rp 300 miliar.
Adapun belanja modal (capex) yang disiapkan Intiland tahun ini untuk melanjutkan ekspasi dan membiayai pembangunan proyek yang sedang berjalan sekitar Rp 1,8 triliun-Rp 2 triliun. Dana tersebut berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News