Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Tahap I, Intiland telah membangun tiga tower gedung perkantoran di South Quarter. Sementara saat ini perseroan masih memiliki land bank di kawasan tersebut yang akan dikembangkan menjadi proyek residensial sekitar 3 ha. Intiland belum menetapkan berapa tower akan mereka bangun di sana, namun untuk tahap awal akan dikembangkan apartemen sekitar 50.000 m2.
Selain dari proyek baru, Intiland akan menggantungkan target marketing sales tahun ini dari proyek-proyek eksisting. DILD menargetkan marketing sales Rp 2,3 triliun atau meningkat 41% dibandingkan pencapaian pada tahun 2016 yang hanya Rp 1,63 triliun.
Marketing sales dari proyek mixed use dan high rise termasuk dua proyek baru yang akan diluncurkan ditargetkan sekitar Rp 1,33 triliun. Dari Rosebay Surabaya diharapkan berkontribusi Rp 54 miliar, Praxis Surabaya Rp 85 miliar, Spazio Tower Surabaya Rp 59 miliar, Graha Golf Surabaya Rp 20 miliar 1Park Avenue Jakarta Rp 150 miliar, Aeropolis Jakarta Rp 160 miliar, dan apartemen Regatta Rp miliar.
Sedangkan dari proyek perumahan ditargetkan Rp 479 miliar yang diharapkan disumbang oleh proyek Graha Natura Surabaya sebesar Rp 125 miliar, Serenia Hills Jakarta Rp 183 miliar, 1Park Homes Rp 80 miliar, Talaga Bestari Rp 51 miliar dan Magnolia Residence Jakarta Rp 40 Miliar.
Lalu dari penjualan lahan industri Ngoro Park Industrial ditargetkan sebesar Rp 185 miliar. Intiland berharap bisa menjual lahan sekitar 10 ha di kawasan tersebut naik dari tahun lalu yang hanya mencapai 7 ha. Sementara dari proyek recurring income ditargetkan sekitar Rp 300 miliar.
Adapun belanja modal (capex) yang disiapkan Intiland tahun ini untuk melanjutkan ekspasi dan membiayai pembangunan proyek yang sedang berjalan sekitar Rp 1,8 triliun-Rp 2 triliun. Dana tersebut berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News