kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,53   -6,82   -0.73%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intiland Development (DILD) revisi target marketing sales jadi Rp 1 triliun


Kamis, 19 November 2020 / 19:13 WIB
Intiland Development (DILD) revisi target marketing sales jadi Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Perkantoran dan apartemen South Quarter yang dikembangkan Intiland di Jakarta Selatan.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di sektor properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) merevisi target pra penjualan atawa marketing sales untuk tahun ini menjadi Rp 1 triliun.

Sebelumnya, perusahaan menargetkan marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun. Revisi ke bawah dari target pra penjualan ini dilakukan karena dampak dari pandemi virus corona (Covid-19). 

Nah, untuk merealisasikan target marketing sales baru tersebut, DILD pun menyasar ceruk pasar rumah tapak. Alasannya, segmen ini masih bergerak walau ada pandemi. 

Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia Rustandi menjelaskan, pasar properti secara umum mengalami tekanan cukup berat akibat pandemi Covid-19 yang terjadi sejak bulan Maret 2020. Kondisi ini terefleksi ke penjualan DILD yang mengalami kontraksi dan penurunan lantaran konsumen cenderung menunda pembelian properti.

Baca Juga: Jababeka (KIJA) belum punya rencana ekspansi pasca gagal di tender Patimban

"Sampai akhir September 2020, nilai marketing sales Intiland baru Rp 642 miliar. Adapun jumlah tersebut belum termasuk pendapatan berkelanjutan atau recurring income yang sebesar Rp 437 miliar. Namun, jika dibandingkan perolehan marketing sales hingga triwulan III 2019, terjadi penurunan sebesar 25% yoy," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (19/11). 

Theresia menambahkan, dengan mempertimbangkan situasi tersebut dan memperhatikan daya serap pasar, Intiland merevisi target marketing sales menjadi Rp 1 triliun. Ini membuat target marketing sales pada kuartal IV saja ada di kisaran Rp 500-Rp 600 miliar. 

Upaya DILD untuk meraih target marketing sales ini adalah dengan fokus pada stok dari proyek-proyek berjalan. Theresia mengatakan meskipun dampak pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun Intiland melihat ada ceruk-ceruk pasar yang masih bergerak, khususnya pada segmen produk rumah tapak (landed house). 

"Penjualan di proyek perumahan masih relatif ada, meskipun tidak sebanyak dulu dan sebagian besar konsumennya adalah pembeli akhir," kata Theresia. 

Adapun sebagai langkah antisipasi untuk kebutuhan tersebut, emiten berkode saham DILD ini melakukan beberapa pengembangan baru di proyek-proyek perumahan. 

Baca Juga: Intiland Development (DILD) menanti RPP Penertiban Kawasan dan Tanah Terlantar kelar

Theresia memaparkan beberapa bulan lalu Intiland Development meluncurkan klaster Dandelion di Graha Natura, Surabaya dan lebih dari 70%  berhasil terjual.  Kemudian di perumahan Talaga Bestari Tangerang, DILD meluncurkan dua tipe baru dan juga mendapat sambutan baik dari pasar. 

Pada bulan Oktober ini, Theresia mengklaim DILD juga sukses meluncurkan klaster Sierra di perumahan Serenia Hills, Jakarta Selatan. 

Selanjutnya: Akibat Covid-19, marketing sales proyek TOD Intiland (DILD) minim di kuartal III-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×