kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intiland mulai garap South Quarter di Simatupang


Selasa, 13 Maret 2012 / 06:09 WIB
Intiland mulai garap South Quarter di Simatupang
ILUSTRASI. Warga beraktifitas di pemukiman dengan berlatar belakang gedung perkantoran di Jakarta, Minggu (23/08). Cuaca hari ini di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan sedang, menurut ramalan BMKG. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Intiland Development Tbk mulai merealisasikan pembangunan proyek mixed use South Quarter di Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan. Melalui proyek ini, Intiland berharap bisa mengerek recurring income alias pendapatan berulangnya.

South Quarter merupakan proyek mixed use yang terdiri dari enam tower untuk perkantoran, kondominium, service apartment, ditambah area ritel sebagai pendukung. Pembangunannya dibagi ke dalam tiga tahap, yang dimulai dengan pembangunan tiga tower perkantoran di tahap pertama.

"Pekerjaan fisiknya sudah dimulai. Sekarang sudah masuk tahap land clearing," jelas Archied Noto Pradono, Direktur Eksekutif Intiland kepada KONTAN, Senin (13/3). Jika tidak ada aral melintang, proyek dijadwalkan topping off di kuartal dua 2013, dan beroperasi kuartal tiga 2014.

South Quarter menempati lahan seluas 7,1 hektare (ha) dengan luas bangunan 220.000 meter persegi (m²). Pembangunan tahap pertama baru menghabiskan separuh lahan, atau 4,4 ha. Ketiga tower perkantoran masing-masing terdiri dari 20 lantai, dengan total luas area yang bisa disewakan sebesar 120.000 m², ditambah area ritel seluas 9.000 m².

"Tarif sewa kantor, belum termasuk biaya service dipatok antara Rp 120.000-Rp 150.000 per m² per bulan," ujar Archied. Sedangkan tarif sewa ritel belum ditentukan.

Pendapatan berulang

Untuk pembangunan South Quarter tahap pertama, Intiland menyiapkan investasi sebesar Rp 1,8 triliun. "Untuk konstruksinya saja menelan biaya Rp 1,3 triliun," imbuh Archied. Sedangkan investasi keseluruhan proyek diperkirakan mencapai sebesar Rp 3 triliun.

"Kami percaya daerah T.B. Simatupang bisa menjadi central business district (CBD) kedua. Permintaan perkantoran di sana juga tinggi," ujar Archied, optimistis.
Apalagi nantinya akan dibangun ruas jalan tol sepanjang 30 kilometer (km) yang menghubungkan T.B. Simatupang dengan kawasan Lebak Bulus. Area perkantoran South Quarter membidik perusahaan multinasional, terutama yang bergerak di industri minyak dan gas.

Intiland berharap, kehadiran South Quarter bisa mendatangkan recurring income lebih besar. Maklum, kontribusi recurring income terhadap pendapatan perusahaan hanya 10%. Archied berharap, angka tersebut bisa naik menjadi 30% setelah South Quarter beroperasi. Tahun ini, Intiland menargetkan recurring income tumbuh 5%-10% menjadi di atas Rp 100 miliar.

Selain South Quarter, Intiland tengah fokus menggarap proyek terbarunya, Aeropolis di dekat Bandara Soekarno-Hatta. Selain area residensial berupa apartemen dan rumah tapak, di lokasi itu juga akan dibangun kantor dan logistik untuk menunjang bandara.

Intiland memiliki lahan yang bisa dikembangkan seluas 350 ha. Pada tahap pertama terdapat 70 ha yang akan dikembangkan untuk 1.200 unit apartemen. Pembangunannya sendiri akan dimulai pertengahan tahun ini, dan diperkirakan selesai dalam waktu 1,5 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×