Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) mencetak pendapatan usaha sebesar Rp 251,58 miliar hingga akhir kuartal I-2023. Jumlah ini meningkat 49,33% secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan pendapatan usaha INTA pada kuartal I-2022 sebesar Rp 168,47 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan usaha INTA pada kuartal I-2023 didominasi oleh penjualan alat-alat berat dan suku cadang yakni sebesar Rp 221,51 miliar.
INTA juga memiliki pendapatan usaha dari segmen jasa persewaan dan perbaikan sebesar Rp 28,35 miliar dan manufaktur sebesar Rp 1,72 miliar.
Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Bidik Penjualan Alat Berat Naik 128%
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan INTA naik 47,27% YoY menjadi Rp 196,22 miliar pada kuartal I-2023. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, beban pokok pendapatan INTA tercatat sebesar Rp 133,24 miliar.
Beban penjualan INTA juga meningkat 9,57% YoY menjadi Rp 16,94 miliar pada kuartal I-2023, dibandingkan beban penjualan pada kuartal I-2022 sebesar Rp 15,46 miliar.
Di sisi lain, beban umum dan administrasi INTA turun 26,69% YoY dari Rp 15,46 miliar pada kuartal I-2022 menjadi Rp 14,53 miliar pada kuartal I-2023. Setali tiga uang, beban keuangan INTA juga terpangkas 34,20% YoY dari Rp 32,69 miliar pada kuartal I-2022 menjadi Rp 21,51 miliar pada kuartal I-2023.
INTA berhasil membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 6,96 miliar pada kuartal I-2023. Padahal, pada kuartal I-2022 perusahaan ini menderita rugi bersih sebesar Rp 25,09 miliar.
Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Targetkan Penjualan Alat Berat Capai Rp 809 Miliar di 2023
Hingga akhir kuartal I-2023, jumlah aset INTA mencapai Rp 2,22 triliun atau tumbuh 1,37% dibandingkan jumlah aset perusahaan pada akhir 2022 sebesar Rp 2,19 triliun.
INTA memiliki jumlah liabilitas sebesar Rp 4,08 triliun pada akhir kuartal I-2023. Di sisi lain, emiten ini masih mengalami defisiensi modal sebanyak Rp 1,86 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News