Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten alat berat, PT Intraco Penta Tbk (INTA) mengungkapkan prospek alat berat electric vehicle (EV) menjanjikan namun masih menghadapi kendala pada penerapannya.
Direktur Utama INTA Petrus Halim mengatakan, prospek alat berat EV di Indonesia sangat menjanjikan karena China menjadi salah satu pemai utama di dalam EV alat berat maupun kendaraan roda empat dan roda dua.
"Untuk aplikasi [penerapannya] alat berat di Indonesia alat berat ini kan di dalam hutan menjadi susah dijangkau, bahkan tidak terjangkau oleh kabel listrik sehingga ada sedikit tantangan," kata Petrus dalam Paparan Publik, Selasa (19/12).
Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Realisasikan Capex Rp 8,1 Miliar Sampai September 2023
Ia menjelaskan, prospeknya sangat besar hanya saja tantangannya ada pada pengaplikasian di lapangan. Secara segmented ada beberapa lokasi kerja yang dijangkau kabel listrik PLN maka aplikasinya jauh lebih mudah.
Untuk menanggulangi kendala ini, kata Petrus, pihak pabrikan juga membuat alat-alat hybrid berbasis tenaga hyrid di mana baterai yang dipakai tidak perlu di charge karena di atas kendaraan ada mesin yang memproduksi listrik dan charger electric.
Untuk itu, industri alat berat masih menjajaki cara pengaplikasian yang tepat, namun teknologinya sudah eksis dan sudah terbukti bekerja dengan baik.
"Kami masih memantau terus dan perhatikan terus prospek di bidang alat berat EV," pungkas Petrus.
Untuk diketahui, INTA berhasil meraih pendapatan usahanya dari Rp 497,16 miliar periode yang sama di tahun 2022 menjadi Rp 702,88 miliar di bulan September 2023.
Penjualan di segmen usaha penjualan alat konstruksi (alat berat & suku cadang) meningkat 54,86%, dari Rp 408,12 miliar pada 2022 menjadi Rp 632,03 M di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News