kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -17.000   -0,89%
  • USD/IDR 16.473   45,00   0,27%
  • IDX 7.521   -28,89   -0,38%
  • KOMPAS100 1.055   -3,43   -0,32%
  • LQ45 795   -3,20   -0,40%
  • ISSI 255   0,15   0,06%
  • IDX30 412   -1,69   -0,41%
  • IDXHIDIV20 469   -3,64   -0,77%
  • IDX80 119   -0,37   -0,31%
  • IDXV30 123   -0,46   -0,37%
  • IDXQ30 130   -0,80   -0,61%

Investasi Nikel Turun di Tengah Pengurangan Produksi Smelter Nikel China


Rabu, 30 Juli 2025 / 18:11 WIB
Investasi Nikel Turun di Tengah Pengurangan Produksi Smelter Nikel China
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/10/06/07. Investasi hilirisasi di Indonesia khususnya investasi di sektor hilirisasi nikel mengalami penurunan baik secara kuartalan atau tahunan.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi hilirisasi di Indonesia khususnya investasi di sektor hilirisasi nikel mengalami penurunan di tengah penutupan sejumlah smelter nikel investasi China di Indonesia.

Mengutip data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diunggah Selasa (29/07) sepanjang kuartal II-2025, komoditas nikel mengambil investasi sebesar Rp 46,3 triliun.

Jika dibandingkan dengan nilai investasi pada periode sama tahun lalu atau kuartal II-2024, nilai investasi mencapai Rp 47,5 triliun. Artinya, investasi hilirisasi nikel sepanjang kuartal II-2025 turun tipis yaitu sebesar Rp 2,53%.

Penurunan juga terjadi jika dibandingkan nilai investasi per kuartal, pada kuartal II-2025 investasi hilirisasi nikel yang sebesar Rp 46,3 triliun ini turun 3,17% jika dibandingkan dengan kuartal I-2025 yang sebesar Rp 47,82 triliun.

Baca Juga: Komisi XII DPR Desak Hapus PPN Intermediate untuk Perkuat Industri Hilirisasi Mineral

Meski begitu, memang nikel masih menjadi komoditas mineral dengan porsi investasi terbesar. Diikuti oleh realisasi investasi bidang hilirisasi mineral nikel komoditas tembaga menyusul mengambil porsi senilai Rp22,3 triliun; bauksit Rp14,8 triliun; besi dan baja Rp9,5 triliun, dan timah sebesar Rp1,9 triliun.

Sementara itu, komoditas lainnya seperti logam tanah jarang, pasir silika, emas, perak, hingga kobalt mengambil porsi sebesar Rp1,4 triliun.

Meskipun tinggi, kinerja fasilitas pemurnian nikel di Indonesia mengalami penurunan. Berdasarkan data Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), hingga semester satu tahun ini  terdapat empat smelter China yang berinvestasi di Indonesia yang melakukan penghentian produksi. 

Salah satu di antaranya bahkan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau merumahkan sebagian pekerjanya. 

Setidaknya ada empat smelter besar di Indonesia yang melakukan penghentian sebagian atau total lini produksi, kemudian ada yang dirumahkan juga (pekerjanya)," ungkap Dewan Penasehat APNI, Djoko Widajatno, kepada Kontan, Selasa (29/07). 

Berikut ada daftar empat smelter nikel China di Indonesia yang melakukan penghentian sebagian atau total produksi mereka: 

1. PT Gunbuster Nickel Industry (GNI)
Menurut APNI, lebih dari 15 dari 20 lini produksinya dihentikan sejak awal 2024. 

"APNI mencatat total ada 28 lini yang terdampak, dengan 25 lini milik GNI," ungkap Djoko. 

2. PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS)

Menurut APNI, ITSS telah menghentikan beberapa lini baja nirkarat dan jalur cold rolling atau jalur rol pada suhu di bawah titik rekristalisasi logam untuk memproses baja tahan karat mereka sejak Mei 2025. 

3. PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe 

"Mengurangi kapasitas produksi, meski datanya tidak menyebutkan jumlah lini spesifik," kata Djoko. 

4. PT Huadi Nickel Alloy Indonesia (HNAI) 

Berdasarkan data APNI, HNAI telah mengurangi kapasitas agregat dan menghentikan operasional sementara sejak 15 Juli 2025. 

Lebih detail, Djoko menyebut, HNAI telah merumahkan pekerja di smelter mereka sejak 1 Juli 2025. 

"Dimulai (dirumahkan) sejak 1 Juli 2025, 350 pekerja dirumahkan tanpa surat resmi dan sisanya mendapatkan memo sejak 15 Juli 2025," jelas Djoko. 

Baca Juga: MIND ID Garap 4 Proyek Hilirisasi Hasilkan Jenis Mineral Penting untuk Industri EV

Selanjutnya: Pertamina Ungkap Pengembangan Lanjutan Blok East Ambalat

Menarik Dibaca: Hampir Habis Terjual, Diskon Tiket Kereta Api Tersedia Hingga Besok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×