kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi sektor EBTKE hingga triwulan I-2018 baru mencapai US$ 294 juta


Selasa, 24 April 2018 / 14:58 WIB
Investasi sektor EBTKE hingga triwulan I-2018 baru mencapai US$ 294 juta
ILUSTRASI. Petugas Memeriksa Kincir Angin Pada PLTB


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) cukup optimistis terhadap pencapaian investasi sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Buktinya tahun ini pemerintah menaikan target investasi EBTKE dari tahun lalu yang sebesar US$ 1,34 miliar. Tahun ini pemerintah menargetkan angka investasi sektor EBTKE bisa mencapai sekitar US$ 2 miliar.

Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari mengatakan, target investasi EBTKE tahun ini terdiri dari investasi konservasi energi sebesar US$ 5 juta, investasi bioenergi sebesar US$ 72 juta, investasi aneka EBT sebesar US$ 718 juta dan investasi panas bumi sebesar US$ 1,21 miliar.

Ida menyebut hingga akhir triwulan I-2018, realisasi investasi sektor EBTKE sudah mencapai US$ 294 juta. Angka tersebut baru mencapai sekitar 14,7% dari taget 2018.

Biarpun begitu, Ida cukup optimistis target investasi tersebut bisa tercapai di tahun ini. "Melihat target siginifikan, kami harap ada investasi lebih lanjut dari EBT,"ujar Ida dalam acara "Workshop Peluang Investasi EBT" yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa (24/4).

Optimisme serupa juga ditunjukkan oleh Direktur Jenderal EBTKE, Rida Mulyana. Rida bilang pihaknya akan berusaha untuk mencapai target investasi hingga akhir tahun nanti.

Salah satu caranya adalah dengan mempertemukan pelaku usaha EBT dengan PT PLN (Persero). Selama ini, para pelaku usaha dan PLN memang kerap tidak sepakat terkait tarif jual listrik.

"Masih ada kendala tentu saja. Mungkin ada di komunikasi, artinya pengembang dan PLN. Makanya kami pertemukan di forum ini," ujar Rida.

Selain itu, para pengembang proyek EBT juga terkendala masalah pendanaan. Terutama dalam mendapatkan bunga pinjaman yang rendah.

Makanya Kementerian ESDM pun melakukan pembicaraan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk bisa menyediakan pendanaan yang terjangkau dengan bunga yang rendah untuk proyek-proyek EBT. "Kami sudah mengobrol dengan OJK, mau MOU tapi belum running. Tapi paling tidak pintu ke sana ada," imbuh Rida.

Selain itu, Rida juga bilang pemerintah telah mempertemukan pengembang EBT dengan perbankan. Sehingga bisa mendapatkan bunga yang rendah untuk proyek EBT.

Terakhir, pemerintah juga telah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) khusus PLTSA. Dalam aturan tersebut nantinya akan mengatur batasan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 14% untuk proyek PLTSA. Dengan usaha-usaha tersebut Rida berharap hingga akhir tahun pencapaian investasi sektor EBTKE bisa tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×