Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Nilai tukar rupiah memang sedang merosot. Akhir pekan lalu nilai tukar rupiah sempat mencapai posisi Rp 9.900 per dolar Amerika Serikat (AS), posisi terlemah sejak empat tahun terakhir.
Pelemahan membuat resah pelaku industri untuk berinvestasi. Namun, Toyota Astra Motors (TAM) selaku pemegang merek Toyota mengaku terus melanjutkan investasi produk-produknya di Indonesia.
"Tak ada masalah. Investasi jangka panjang kita akan jalan terus," kata Joko Trisanyoto, Direktur Pemasaran Toyota Astra Motors kepada Kontan di Jakarta, Rabu (16/1).
Menurut Joko, pelemahan rupiah yang sedang terjadi sekarang tidak mempengaruhi rencana Toyota untuk investasi jangka panjang.
"Kalau misalnya dalam satu tahun ini kita berhenti berinvestasi hanya karena rupiah melemah tentu kami akan kehilangan pasar," tandas Joko.
Namun, untuk jangka pendek, Toyota akan mewaspadai pelemahan rupiah terhadap boaya produksi. Jika rupiah melemah, dikhawatirkan membuat biaya produksi mobil mereka menjadi lebih mahal yang bisa mempengaruhi harga jual.
"Pelemahan rupiah ini kan sifatnya fluktuatif jangka pendek, jadi nanti akan kami lihat seperti apa pergerakannya," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News