kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Investasi US$ 1,5 Miliar, Merdeka Copper (MDKA) Siap Jadi Raksasa Baru Tembaga RI


Minggu, 09 November 2025 / 20:23 WIB
Investasi US$ 1,5 Miliar, Merdeka Copper (MDKA) Siap Jadi Raksasa Baru Tembaga RI
ILUSTRASI. Aktivitas kawasan pertambangan Tujuh Bukit milik Merdeka Copper Gold (MDKA) di Banyuwangi, Jawa Timur (7/9/2023).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

Pembangunan Terowongan dan Eksplorasi

Dalam kesempatan terpisah, Manager Underground Tujuh Bukit BSI Toddy Samuel menyampaikan, pihaknya telah membangun terowongan di bagian selatan pit terbuka Tambang Emas Tujuh Bukit.

Terowongan tersebut memiliki lebar 5,5 meter, tinggi 6,2 meter, dan panjang sekitar 1,89 kilometer dengan kedalaman 70–80 meter di bawah permukaan laut.

“Terowongan ini menjadi akses utama untuk eksplorasi, termasuk kegiatan pemboran (drilling), pengukuran kualitas air, ventilasi, stabilitas batuan, serta pengumpulan data gas, suhu, kelembapan, dan air tanah,” jelas Toddy.

Baca Juga: Simak Strategi Pebisnis Alat Berat Memacu Kinerja Akhir Tahun 2025

Data dikumpulkan secara harian hingga tahunan untuk mendukung studi kelayakan. Hingga kini, BSI telah melakukan pemboran sejauh 291 kilometer di sekitar 1.600 titik lubang bor, dan hasil survei menunjukkan cadangan bijih (ore) mencapai 1,8 miliar ton.

“Berdasarkan estimasi terakhir, umur tambang bawah tanah ini bisa mencapai sekitar 30 tahun untuk fase pertama,” ujar Toddy.

Proyek Strategis Jangka Panjang

Analis Pasar Senior Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai, proyek Tambang Tembaga Tujuh Bukit memiliki arti strategis bagi MDKA, mengingat permintaan global terhadap tembaga akan meningkat tajam seiring perkembangan industri kendaraan listrik (EV).

“Penggunaan tembaga dalam kendaraan listrik justru lebih besar dibanding nikel, karena aplikasinya mencakup seluruh sistem kelistrikan, bukan hanya baterai,” terang Nafan, Minggu (9/11).

Baca Juga: CEO Danantara: Pendanaan 18 Proyek Hilirisasi Aman, Investor Percaya

Ia menilai proyek ini akan memperkuat posisi MDKA di industri pertambangan mineral serta meningkatkan kinerja jangka panjang perusahaan.

“Namun, untuk saat ini investor sebaiknya wait and see menanti kejelasan hasil FS dan jadwal konstruksi,” imbuhnya.

Per Jumat (7/11), harga saham MDKA turun 0,41% ke level Rp 2.420 per saham.

Selanjutnya: Simak Strategi Semen Baturaja (SMBR) Jaga Momentum Pertumbuhan Kinerja

Menarik Dibaca: Tanaman Herbal untuk Obat Sakit Perut, Redakan Nyeri dengan Pengobatan Rumahan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×