kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Investigasi Cathay Menggelinding, Penerbangan Tak Terganggu


Selasa, 18 Mei 2010 / 13:51 WIB
Investigasi Cathay Menggelinding, Penerbangan Tak Terganggu


Reporter: Gentur Putro Jati |



JAKARTA. Cathay Pacific Airways Ltd (CX) memastikan seluruh penerbangannya ke Indonesia tidak terganggu selama proses investigasi kerusakan mesin Airbus A330-342 CX780 berlangsung.

"Kegiatan operasional CX berjalan normal," bunyi pesan singkat Assistant Manager Marketing & Loyalty Cathay Pacific Indonesia Ida Sylviana Bekti, Selasa (18/5).

Namun, Ida mengaku maskapainya tidak dapat memberikan tanggapan atas laporan Departemen Penerbangan Sipil Hongkong tentang proses investigasi. Termasuk apakah CX tetap menghentikan pembelian avtur di Bandara Juanda, Surabaya.

"Kami tidak dalam posisi untuk dapat memberi tanggapan atas laporan itu, karena investigasi masih berlangsung," ujarnya.

Akhir pekan lalu Kepala Inspektur Kecelakaan Departemen Penerbangan Sipil Hongkong mengaku membutuhkan waktu selama satu tahun untuk menganalisis penyebab kecelakaan pesawat yang sebelumnya bertolak dari Bandara Juanda, Surabaya tersebut.

"Selain sudah mengumpulkan informasi dari pilot, kru kabin dan penumpang, kami juga sudah mendapatkan data dari Digital Flight Data Recorder (DFDR), Cockpit Voice Recorder (CVR), dan Quick Access Recorder (QAR) sebagai bahan analisis," katanya. .

Sebagai bahan analisis lainnya, tim investigasi juga sudah mendapatkan dokumen terbang pesawat, catatan perawatan pesawat, informasi cuaca saat kecelakaan, percakapan air traffic controler, catatan radar serta sampel bahan bakar dari pesawat dan bandara keberangkatan.

"Mesin, sistem kontrol dan sistem bahan bakar sedang dipelajari secara detil untuk mengetahui penyebab utama kerja mesin yang tidak normal. Komponen bahan bakar dan sampel bahan bakar sudah kami kirim ke lab di Inggris dan Amerika Serikat untuk dianalisis," imbuhnya.

Sekedar mengingatkan, 13 April lalu Airbus A330 milik Cathay dengan nomor mesin CX780 yang menerbangi rute Surabaya-Hong Kong harus mendarat darurat di Bandara Internasional Hongkong akibat kerusakan salah satu mesinnya. Sementara satu mesin mati, mesin lain hanya beroperasi 70%-nya.

Nah, setelah investigasi dilakukan pasca-pendaratan darurat tersebut, teknisi maskapai Cathay menemukan indikasi bahwa kualitas bahan bakar pesawat yang jelek dari Bandara Juanda yang menjadi penyebab Airbus A330 itu mengalami kerusakan mesin.

Namun, juru bicara Pertamina Basuki Trikora Putra membantah temuan itu. Menurutnya, spesifikasi avtur yang dijual Pertamina memenuhi standar 91/91 yang diterbitkan International Air Transport Association (IATA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×