kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.281   47,00   0,29%
  • IDX 7.307   49,60   0,68%
  • KOMPAS100 1.080   8,47   0,79%
  • LQ45 854   7,35   0,87%
  • ISSI 217   0,94   0,43%
  • IDX30 439   3,25   0,75%
  • IDXHIDIV20 524   3,40   0,65%
  • IDX80 123   0,78   0,64%
  • IDXV30 125   0,57   0,46%
  • IDXQ30 144   0,82   0,58%

Investor China Dominasi Pembelian Lahan Industri Jababeka (KIJA) Per Kuartal III-2024


Kamis, 23 Januari 2025 / 09:28 WIB
Investor China Dominasi Pembelian Lahan Industri Jababeka (KIJA) Per Kuartal III-2024
ILUSTRASI. Investor China mendominasi pembelian lahan industri di kawasan Jababeka (KIJA) hingga kuartal III-2024


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kawasan industri, PT Jababeka Tbk (KIJA) mengakui bahwa investor China memberikan kontribusi terbesar pada penjualan lahan sepanjang sembilan bulan pertama di 2024.

Hingga kuartal III-2024, investor China tercatat berkontribusi sebesar 71% dari total marketing sales lahan industri KIJA, mencapai nilai Rp 2,39 triliun. Angka ini setara dengan 96% dari target tahunan KIJA yang sebesar Rp 2,50 triliun.

Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA, menjelaskan bahwa kontribusi investor China ini sudah terlihat sejak diresmikannya Kawasan Industri Kendal (KIK) pada tahun 2016. 

"Kawasan Industri Jababeka di Cikarang sejak awal memang terbuka untuk investor internasional, dan kini dihuni oleh lebih dari 20 negara, termasuk China," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (23/1).

Baca Juga: Jababeka (KIJA) Bahas Pengembangan Jababeka Movieland Bersama Dubes India

Meskipun permintaan lahan dari investor China sempat terhambat akibat pandemi COVID-19, pasca-pandemi, terutama pada tahun 2023 hingga kini, tren investasi dari China mulai tumbuh pesat.

Pengunaan lahan industri yang dibeli oleh investor asal China di antaranya mencakup sektor F&B, otomotif, baterai kendaraan listrik (EV), plastik, tekstil, dan alat rumah tangga. 

Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, didorong oleh semakin dikenalnya KIK sebagai lokasi investasi yang menarik, ditambah fasilitas dan infrastruktur yang mendukung, serta status kawasan ekonomi khusus.

Muljadi menambahkan, KIJA optimistis tren ini akan berlanjut hingga tahun 2025. Menurutnya, permintaan lahan dari China masih terus berlanjut, dan kami melihat potensi pertumbuhan yang kuat di masa mendatang, khususnya dengan semakin berkembangnya tenant-tenant industri dari China di KIK.

"Dengan semakin berkembangnya tenant industri yang berasal dari China di KIK, nama KIK semakin dikenal dan diminati sebagai tujuan investasi mereka, di samping didukung oleh kelengkapan fasilitas dan infrastruktur serta status kawasan ekonomi khusus," pungkasnya.

 

Pencapaian positif ini juga mencerminkan kinerja keseluruhan KIJA yang menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan sebesar 232% pada Q3 2024, dengan total laba bersih mencapai Rp 769,7 miliar, dibandingkan Rp 231,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Pendapatan KIJA dalam sembilan bulan pertama 2024 juga mengalami kenaikan 47%, mencapai Rp 3,36 triliun, dengan kontribusi terbesar datang dari sektor Land Development & Property yang mencatatkan peningkatan sebesar 65%.

Selanjutnya: Anak Usaha Triputra Agro Persada (TAPG) Transaksi Afiliasi Rp 400 Miliar

Menarik Dibaca: Promo Ulang Tahun Holland Bakery ke-47, Ada Diskon Spesial 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×