Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) mengungkapkan permintaan lahan industri dari berbagai sektor bakal ekspansi signifikan di tahun 2025.
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar menjabarkan, ekspansi ini juga termasuk dalam pembangunan pabrik.
"Pada tahun 2025, beberapa sektor industri di Indonesia diproyeksikan akan mengalami ekspansi signifikan dalam pembangunan pabrik. Menurut Center of Economic and Law Studies (Celios) ada enam sektor yang berpotensi tumbuh pesat," ujarnya, Selasa (21/1).
Baca Juga: Kemenperin Minta KEK Batam Siap Hadapi Potensi Relokasi Pabrik Asal China
Ia menyebutkan bahwa sektor industri berteknologi tinggi untuk komponen energi terbarukan memiliki peluang besar untuk tumbuh.
Hal ini terdapat pada produksi komponen seperti baterai penyimpanan energi, panel surya, serta pembangkit tenaga angin dan air.
Menurut Sanny hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk membangun elektrifikasi bersih berdaya 75 gigawatt hingga 2040.
Selanjutnya adalah industri semikonduktor, sektor ini berpotensi meningkat akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang mendorong produsen mencari lokasi produksi alternatif.
"Indonesia, dengan ketersediaan bahan baku dan pasar yang potensial, menjadi pilihan menarik untuk investasi di sektor ini," ujarnya.
Lalu, sektor tekstil dan pakaian jadi juga diprediksi tumbuh pesat, didorong oleh permintaan domestik dan ekspor yang tinggi. Selain itu, adanya isu pangan dan program makan bergizi gratis turut mendorong pertumbuhan industri ini.
Baca Juga: Sikapi Putusan MK, AAUI akan Lakukan Penyesuaian Perjanjian Polis Asuransi
Sektor suku cadang kendaraan bermotor juga berkembang selaras dengan industri otomotif, terutama kendaraan listrik. Kebutuhan suku cadang diperkirakan meningkat dan Indonesia berpotensi menjadi basis produksi penting untuk memenuhi permintaan ini.
Sektor besi dan baja juga bertumbuh seiring dengan pertumbuhan sektor konstruksi dan infrastruktur Indonesia dengan sumber daya alam yang melimpah, dinilai memiliki potensi besar untuk ekspansi di sektor ini.
Selanjutnya adalah hilirisasi di sektor perikanan dan pertanian.
Menurut Sanny, pengolahan produk perikanan dan pertanian menjadi fokus untuk meningkatkan nilai tambah dan memenuhi kebutuhan domestik serta ekspor.
Sanny mengatakan, isu ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis turut mendorong pertumbuhan sektor ini. Selain itu, investasi signifikan juga terjadi di sektor baterai kendaraan listrik.
Ia menambahkan Perusahaan China, CNGR Advanced Material Co, berencana membangun fasilitas produksi terintegrasi senilai US$ 10 miliar di Indonesia, yang akan memerlukan lahan seluas 3.000 hektare hingga 5.000 hektare.
Proyek ini telah mendapatkan status proyek strategis nasional dari pemerintah Indonesia.
"Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam meningkatkan kapasitas industri domestik dan menarik investasi asing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.
Selanjutnya: Menakar Efek Trump 2.0 dan Potensi January Effect di Pasar Saham
Menarik Dibaca: Begini Jurus BCA Mendorong Pengembangan UMKM di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News