Reporter: Nurmayanti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Industri telepon seluler (ponsel) dalam negeri bakal kedatangan pesaing baru. PT Yu Won LCD, produsen komponen elektronik yang memproduksi liquid cyrstal display module, akan merealisasikan rencananya mendirikan pabrik perakitan ponsel di Indonesia tahun ini.
Rencananya, Yu Won akan membangun pabrik ponsel yang sedikitnya membutuhkan investasi US$ 10 juta. Lokasinya di Serang, Banten. Yu Won bakal mendirikan pabrik ponsel berteknologi Code Division Multiple Access (CDMA).
Selama ini, fokus bisnis perusahaan asal Korea Selatan ini adalah membuat komponen liquid crystal display modul (LCM) berukuran mini untuk memasok berbagai industri elektronik dan ponsel di tanah air.
"Perusahaan ini berencana mengembangkan usahanya ke usaha pembuatan ponsel," kata Direktur Industri Telematika Departemen Perindustrian (Depperin) Ramon Bangun, akhir pekan lalu.
Yakin CDMA tumbuh
Direktur Utama PT Yu Won LCD Yun Bum Soo, dalam suratnya ke Depperin mengaku, saat ini perusahaanya tengah mengembangkan dan memproduksi perangkat telekomunikasi ponsel berbasis jaringan CDMA. Produk telepon seluler mereka menggunakan merek Yucom.
Yun mengaku, teknologi CDMA dari Korea punya kualitas baik dan memiliki daya saing yang baik dengan produk dari vendor lain. "Hal itu yang menjadi keyakinan kami," ujar Yun.
Menurut Yun, ponsel Yucom akan dirakit di Indonesia sehingga perakitan bisa dilakukan dalam waktu singkat. Hal ini sekaligus menjaga kualitas produk mereka.
Untuk mendukung pemasaran produknya di Indonesia, Yu Won juga akan menyediakan layanan purna jual.
Ramon menambahkan, alasan lain Yu Won masuk dalam bisnis ponsel CDMA juga karena sistem ini merupakan produk utama di Korea. Produk yang mereka produksi akan menyasar konsumen kelas menengah ke bawah.
Yu Won tergiur pasar ponsel di Indonesia yang tumbuh sekitar 15 juta - 16 juta unit setiap tahun. Dari jumlah itu, 20% di antaranya merupakan produk CDMA. "Di saat kualitas CDMA bisa menyamai teknologi Global System for Mobile communications (GSM), pasar ponsel jenis ini akan jauh lebih besar karena memang struktur terbesar konsumen Indonesia adalah menengah ke bawah," kata Ramon.
Ramon menilai, potensi pasar CDMA cukup besar. Sebab, dengan biaya komunikasi yang lebih murah, pasar telepon seluler CDMA berpotensi memiliki pasar yang lebih besar dibanding GSM yang saat ini masih mendominasi.
PT Yu Won LCD yang mulai masuk ke Indonesia sebagai penanaman modal asing (PMA) dengan investasi awal US$ 4,5 juta pada 2001. Yu Won memiliki pabrik perakitan komponen LCM terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 550.000 unit LCM per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News