Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .
Investasi di PLTA Maung sudah melalui Online Single Submission (OSS). Ini dinilai memudahkan investasi KOSPO karena aturan di tingkat Kementerian/Lembaga (K/L) sudah berada dalam satu formulir perizinan sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Percepatan Kemudahan Berusaha. Hanya saja, Kementerian ESDM masih memantau karena pembangunan PLTA berada di bawah tanggung jawabnya.
“Ini tinggal kasih uangnya saja, semua sudah selesai lahan beres. Jadi seluruh investasi dalam dan luar negeri lewat semua OSS semua. Dan ini dijalankan oleh anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bagus, optimistis bisa berjalan,” ucap Bahlil.
Bahlil menambahkan bila investasi ini terealisasi akan menyumbang target realisasi investasi di tahun ini yang mencapai Rp 866 trliun. Dalam waktu dekat, Bahlil akan membuka peluang investasi untuk Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, Jepang untuk investasi di daerah perairan Natuna.
Sementara itu, Direktur Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Hariyanto menerangkan rencana pembangunan PLTA Maung sudah dimulai sejak dilakukan Feasibility Study (FS) oleh PLN pada tahun 1980. Namun pembangunannya terhenti karena belum adanya kejelasan pendanaan.
Baca Juga: Incar Dana IPO Rp 2 Triliun, WIKA Bakal Dongkrak Bisnis Anak Usaha
“Tertunda puluhan tahun, BKPM kemudian memfasilitasi dan mengurai berbagai hambatan yang dihadapi oleh Kepala BKPM dan Kementerian ESDM. Setelah menemui solusi, proyek ini kemudian dapat dilanjutkan oleh investor,” kata dia.
Sebagai informasi, PLTA Maung yang rencananya akan menghasilkan listrik sebesar 230 MW ini bertujuan memenuhi kebutuhan bauran listrik energi baru dan terbarukan sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2018-2027 sebesar 23%.
Selain itu, PLTA ini juga bertujuan untuk mengurangi sedimentasi di Waduk Mrica. Waduk Mrica sendiri merupakan bendungan dari Sungai Serayu dan saat ini sudah memiliki PLTA Panglima Besar Soedirman dengan kapasitas terpasang 180 MW.
Baca Juga: Perbesar recurring income, Wijaya Karya (WIKA) akan garap proyek SPAM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News