Reporter: Azis Husaini | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Investor asal Thailand kepincut berbisnis kelistrikan di Indonesia. Saat ini perusahaan asal Thailand berencana mengakuisisi saham PT Medco Power Indonesia.
Saat ini pemegang saham Medco Power adalah Saratoga Investama 51% dan Medco Energy 49%. Perusahaan ini menggarap PLTP Sarulla berkapasitas 3x110 MW di Silangkitang, Tapanuli Utara.
Presiden Direktur Amata B. Grimm Power Group, Preeyanart Soontornwata menyatakan, Amata B. Grimm Power Group bermitra dengan Global Daya Synergy PCL sedang menawar lebih dari 51% dari Medco Power Indonesia.
Perusahaan ini bersama Global Daya telah mengajukan tawaran saham Medco Power dan sedang melakukan pembicaraan eksklusif dengan Saratoga Group Indonesia.
"Kesepakatan ini diharapkan selesai pertengahan Juni 2016. Kami akan menggunakan kas dan pinjaman untuk membiayai pembelian," ungkap dia seperti dikutip Kantor Berita Reuters, Rabu (1/6).
Catharina Latjuba Head of Corporate Communication Saratoga Investama membenarkan adanya pembicaraan dengan beberapa pihak yang menyatakan minat untuk terlibat mengembangkan Medco Power. Hanya saja, Ia menegaskan diskusi ini masih sangat awal, sehingga tidak ada jaminan pasti akan terjadi transaksi.
Menanggapi kabar ini, Presiden Direktur Medco Power Indonesia Fazil Erwin Alfitri menyatakan dirinya belum tahu soal penjualan saham Medco Power, Namun yang pasti dengan masuknya investor artinya kepercayaan kepada Medco Power sangat besar.
"Kami akan jadi lebih besar nantinya," ungkap Fazil kepada KONTAN, Rabu (1/6) saat diminta memberi tanggapan.
Dia menjelaskan, investor tersebut melihat banyaknya proyek yang dikerjakan oleh Medco Power sehingga mereka tertarik masuk. Ia menyebut Medco Power fokus mengembangkan bisnis pembangkit ramah lingkungan.
November 2016 nanti Medco Power akan meresmikan 1 unit pembangkit listrik panas bumi Sarulla 110 MW. "Kami akan kembangkan proyek-proyek lain," ujar dia.
Sebagai gambaran saat ini Medco Power telah mengoperasikan pembangkit dengan total kapasitas sekitar 350 MW. Adapun semua pembangkit ini menggunakan energi baru terbarukan.
Kecuali, "Kalau datang investor baru dan mengubah arah bisnis, bisa saja," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
