kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.420   4,00   0,02%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

IPCC sudah masuk ke tahap korespondensi dengan Namyong Terminal


Selasa, 19 Maret 2019 / 19:38 WIB
IPCC sudah masuk ke tahap korespondensi dengan Namyong Terminal


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) sudah masuk ke dalam tahap korespondensi dengan Namyong Terminal. Kerja sama ini merupakan bagian dari ekspansi IPCC ke luar negeri.

Direktur Keuangan IPCC Sugeng Mulyadi mengatakan diharapkan untuk ekspansi di luar negeri itu bisa dimulai akhir tahun 2019 ini. “Diharapkan bisa implementasinya di 2020,” katanya kepada Kontan.co.id pada Selasa (19/3).

Adapun perkiraan investasi belum bisa dipastikan. Menurut Sugeng, hal itu masih menunggu hasil diskusi dan tergantung para pihak antara IPCC dengan Namyong Terminal.

Tahun 2019 ini, IPCC mengalokasikan Rp 388 miliar untuk belanja modal. Menurut Sugeng, jumlah itu juga belum termasuk untuk keperluan investasi di luar negeri. “Kita belum ada alokasi khusus dana investasi untuk luar negeri,” tambahnya.

Soal potensi sendiri, Sugeng juga belum mau angkat bicara. Menurutnya potensi pengembangan bisnis di Thailand masih dalam kajian tim komersial.

Sebagai eksportir kendaraan, Thailand memang memiliki kekuatan karena berbagai merk otomotif diproduksi di negeri gajah putih tersebut.

Catatan Kontan.co.id, saat ini, produksi kendaraan Thailand lebih tinggi dari Indonesia yakni sebesar 2,1 juta unit dengan ekspor 1,1 juta unit, sedangkan Indonesia produksinya 1,3 juta unit dan ekspor 346.000 unit.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan persentase ekspor kendaraan Thailand 53%. “Indonesia ekspornya 26% dan sebagai catatan Thailand sudah memiliki Free Trade agreement dengan Australia, New Zealand, India Jepang, Peru, Chile,” katanya dalam siaran pers pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×