Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. iPhone 6 dan iPhone 6 Plus sudah mulai dipasarkan di sembilan negara pada Jumat (19/9/2014). Duo smartphone terbaru Apple tersebut dijual dengan banderol harga yang cukup mahal.
iPhone 6 dijual dengan harga termurah, US$ 649 dollar (Rp 7,7 juta) untuk versi 16 GB dan yang termahal US$ 849 dollar untuk versi 128 GB. Sedangkan, iPhone 6 Plus termurah dijual dengan harga US$ 749 dollar (Rp 8,9 juta) dan termahal US$ 949 dollar.
Banderol harga ini banyak mengundang pertanyaan, apa yang membuatnya begitu mahal? Sebuah blog bernama Teardown telah mempreteli komponen iPhone 6 dan iPhone 6 Plus untuk mengungkap ongkos produksi kedua iPhone baru tersebut.
Hasil pembongkaran tersebut, seperti dikutip dari TechinSight, Selasa (23/9/2014), mengungkapkan, komponen termahal yang digunakan Apple adalah layar touchsreen. Harga layar iPhone 6 disebutkan mencapai US$ 41,5 dollar dan iPhone 6 Plus US$ 51 dollar .
Komponen kedua termahal disumbang oleh prosesor Apple A8, yaitu seharga US$ 37 dollar. Komponen lain yang cukup mahal, yaitu kamera yang dinilai seharga US$ 16,5 dollar untuk iPhone 6 dan US$ 17,5 dollar untuk iPhone 6 Plus.
Untuk komponen memori SDRAM dan NAND yang digunakan kedua iPhone 6 seharga US$ 14 dollar. Sementara itu, komponen baterai hanya menambah ongkos produksi sebesar US$ 3,5 dollar dan US$ 6 dollar.
Menurut Teardown, perkiraan harga seluruh komponen yang dipakai oleh iPhone 6 adalah US$ 227 dollar (sekitar Rp 2,7 juta) dan iPhone 6 Plus US$ 242,5 dollar (sekitar Rp 2,9 juta)
Ini berarti Apple mengambil margin kotor sebesar Rp 5 juta atau sekitar 65%, dengan mengambil harga iPhone 6 versi 16GB di Amerika Serikat, yaitu Rp 7,7 juta.
Sementara di iPhone 6 Plus, Apple mengambil margin yang lebih besar yaitu Rp 6 juta atau sekitar 67% , dengan asumsi harga iPhone 6 Plus versi 16GB di AS, yaitu Rp Rp 8,9 juta. (Reska K. Nistanto)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News