kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Itama Ranoraya (IRRA) optimistis kinerja bisa tumbuh 20% tahun ini


Minggu, 29 November 2020 / 11:14 WIB
Itama Ranoraya (IRRA) optimistis kinerja bisa tumbuh 20% tahun ini
ILUSTRASI. Dapat order jarum suntik dan plasma darah skala besar, Itama Ranoraya (IRRA) optimistis kinerja bisa tumbuh 20% tahun ini.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mendapat order jarum suntik dan plasma darah skala besar yang terealisasi di kuartal IV 2020. Alhasil, IRRA optimistis dapat mencapai pertumbuhan kinerja 20% yoy di tahun ini.

Direktur IRRA, Pratoto Raharjo mengatakan, tahun ini Itama Ranoraya menargetkan perolehan laba bersih inti (core net profit) mampu tumbuh di atas 20% year on year (yoy) atau menjadi Rp 40 miliar. Adapun target pendapatan tahun ini juga akan tumbuh di atas 20% yoy.

IRRA optimistis mampu merealisasikan target tersebut karena pola distribusi kinerja di kuartal IV 2020 tidak berbeda jauh dengan tahun lalu yaitu masih akan menjadi kontribusi terbesar dibanding tiga kuartal sebelumnya.

Pratoto mengakui ada order skala besar untuk jarum suntik Auto Disable Syringe (ADS) dan alat terapi plasma darah yang realisasinya di kuartal IV 2020.

Baca Juga: IRRA catat kinerja positif hingga kuartal III, ini rencana bisnisnya ke depan

Asal tahu saja, selama ini IRRA memasok kebutuhan jarum untuk program imunisasi yang selalu ada setiap tahunnya. Adapun IRRA mayoritas memasok alat suntik ke instansi pemerintah, selain itu juga ke RS Swasta, klinik, dan laboratorium.

"Jadi selain kebutuhan program imunisasi dan Vaksin Covid-19, permintaan produk ADS juga akan meningkat dari subsitusi penggunaan jarum suntik konvensional (Non ADS) menjadi ADS," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/10).

Sementara untuk alat ampheresis (plasma darah) tidak jauh berbeda.  Pratoto menyebutkan, ketika metode plasma menjadi alternatif untuk penyembuhan corona akan terjadi peningkatan permintaan yang signifikan untuk pengadaan di RS rujukan Covid-19.

Sebagai informasi, sebelum pandemi Covid-19, mesin darah ini banyak didistribusikan IRRA ke PMI dan UTD (Unit Transfusi Darah). Saat ini, permintaan juga datang untuk rumah sakit rujukan Covid-19.

Tak hanya itu, kata Pratoto, kebutuhan alat plasma darah ke depannya juga akan datang dari rumah sakit swasta atau laboratorium mengingat alat ini juga digunakan untuk pasien leukemia, pasien dengan sistem gangguan sistem pembekuan darah, pasien kelainan darah dan pasien DBD dengeu.

Selanjutnya: Simak rekomendasi analis untuk Prodia Widyahusada (PRDA) dan Itama Ranoraya (IRRA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×