Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Adapun, periode pengumpulan berbagai materi dalam rentang waktu satu tahun terakhir atau dimulai dari tanggal 01 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020, termasuk dengan memanfaatkan media online sebagai basis analisis.
Setelah melalui berbagai pengumpulan dan riset yang dilakukan, developer PT Jababeka Tbk (KIJA) menempati urutan pertama atau The Most Popular Property Developer 2020 In Indonesia dengan capaian sebesar 35.126 ekspos sepanjang tahun 2020.
Disusul urutan kedua ditempati oleh PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan ekspos mencapai 34.222 data. Sedangkan urutan ketiga ditempati oleh PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan ekspos mencapai 28.162 data.
Berdasarkan riset tersebut, terdapat beberapa keluhan utama yang paling sering dibicarakan para netizen di media sosial dan berkaitan dengan sejumlah proyek milik developer, antara lain banjir maupun dampak pembangunan proyek yang menyebabkan daerah sekitar mengalami kebanjiran.
Beberapa netizen juga kerap mengeluhkan terkait masih adanya pemadaman listrik di proyek properti milik developer hingga kawasan perumahan yang rawan begal dan macet.
Baca Juga: Target marketing sales Jababeka (KIJA) naik 55,78% tahun 2021 ini
Pergerakan data mengenai developer properti melalui portal media online sepanjang tahun 2020 bergerak secara fluktuatif. Dalam satu tahun terakhir, pemberitaan terkait Developer Properti didominasi oleh sentimen Netral atau setara dengan 27.040 berita, Sentimen Positif sebanyak 20.790 berita dan Negatif sebanyak 12.100 berita.
Adapun ekspos tertinggi berada pada tanggal 26 Mei 2020 dengan ekspos sebanyak 692 pemberitaan terkait kunjungan Presiden Joko Widodo ke mal Summarecon Bekasi, pada hari Selasa (26/5/2020) untuk meninjau kesiapan prosedur kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19.
Sementara, ekspos tertinggi kedua adalah positifnya sejumlah saham sektor properti pada perdagangan saham di hari Selasa (26/5) seiring dengan rencana pembukaan pusat perbelanjaan atau mal setelah mengalami pembatasan operasional akibat pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News