Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melalui anak usahanya PT Grahabuana Cikarang terus melakukan pengembangan proyek properti di kawasan Jababeka Residence. Tidak hanya mengembangkan hunian, perusahaan ini juga terus melengkapi kawasannya dengaan produk-produk komersial.
Jababeka Residence akan mengembangkan dua proyek komersial baru di semester II-2018. Total investasi yang akan digelontorkan untuk membangun dua proyek itu mencapai Rp 1 triliun.
Proyek pertama, Jababeka Residence akan mengembaangkan proyek business loft bertajuk Ginza. Tahap pertama, akan dikembangkan 36 unit business loft dan kavling di lahan seluas 3 hektare (ha). Pemasarannya juga akan dilakukan bertahap. Tahap awal akan dijual 10 unit dulu dan empat unit kavling.
"Nilai kavitalisasi proyek business loft Ginza tahap pertama ini sekitar Rp 400 miliar. Sementara tahap kedua belum kami putuskan akan dibangun seluas apa dan kapan akan mulai diluncurkan," kata Handoyo Lim, General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence pada Kontan.co.id, Selasa (31/7).
Menurut Handoyo, Ginza akan menjadi proyek business loft pertama di wilayah timur Jakarta. Proyek ini mirip seperti ruko, tetapi bedanya proyek Business Loft dibangun dengan konsep lebih modern dan stylist dimana setiap lantainya bisa dijadikan tempat usaha yang berbeda.
Jababeka Residence memutuskan untuk mengembangkan business loft untuk melengkapi perkembangan Kawasan Industri Jabebeka. Ginza akan cocok bagi perusahaan atau industri penunjang bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang sudah menancapkan bisnis di kawasan industri tersebut.
"Ginza ini cocok untuk berbagai perusahaan untuk melakukan usaha dari berbagai sektor seperti finansial, bisnis retail dan usaha lain. Proyek ini bisa nantinya disewakan per lantai karena sudah dilengkapi dengan lift. Jadi investor memungkinkan menyewakan unitnya per lantai nantinya," jelas Handoyo.
Unit business loft ini akan memiliki ketinggian mulai dari tiga lantai sampai enam lantai dan akan dipasarkan dengan harga mulai Rp 4,9 miliar. Sementara tanah kavling akan ditawarkan dengan luasan sekitar 1.600 meter persegi (m2) -3.400 m2 dengan harga Rp 17 juta per m2. Investor bisa membangun kavling tersebut sampai ketinggian 12 lantai.
Adapun proyek kedua, Grahabuana Cikarang akan mengembangkan proyek komersial bertajuk Japan Village yaitu kawasan retail food and beverage (fnb) dengan mengusung konsep Jepang.
Proyek ini akan dikembangkan di lahan sekitar 6 ha-7 ha. Handoyo bilang, proyek unit Japan Village tersebut kemungkinan akan dijual secara strata tittle sebagian dan sisanya akan disewakan.
Proyek Business Loft Ginza dan Japan Village ini nantinya akan saling terkoneksi di dalam satu kawasan. Keduanya proyek itu mengusung konsep berbau Jepang lantaran Grahabuana Cikarang melihat potensi ekspatriat Jepang di wilayah Cikarang saat ini sangat besar.
"Di Jababeka dan kawasan industri sekitara sudah banyak sekali perusahaan Jepang yang beroperasi. Kemudian, sekolah Jepang juga akan dibangun disana yang merupakan ekspansi dari Jakarta. Jadi komunitas orang-orang Jepang di wilayah Cikarang nantinya akan semakin besar. peluang itu yang coba kami tangkap," kata Handoyo.
Handoyo yakin, kedua proyek yang akan dirilis tersebut akan mendorong Grahabuana Cikarang untuk mencapai target marketing sales Rp 1 triliun tahun ini. Dimana dari sektor residensial ditargetkan Rp 600 miliar dan dari komersial Rp 400 miliar.
Selain dua proyek komersial itu, perusahaan juga akan meluncurkan satu kluster hunian yaitu kluster kedua proyek Sport City sebanyak 200 unit. Peluncuran kluster anyar ini dilakukan lantaran kluster pertama yang dirilis pada kuartal II 2018 lalu sebanyak 200 unit sudah ludes terjual. "Nanti kluster baru ini akan kami pasarkan 100 unit dulu dengan harga sekitar Rp 600 juta-Rp 700 juta," kata Handoyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News