Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
Dalam tiga setengah tahun terakhir telah menyelesaikan pengeboran sejumlah 23 sumur pada 6 tapak pengeboran dan menghubungkan Unit 1 sampai dengan 45 MW pada akhir 2019, menjadikan PLTP Sorik Marapi sebagai proyek panas bumi tercepat berdasarkan durasi sejak pengeboran sumur pertama (15 Oktober 2016) hingga operasi (COD 1 Oktober 2020) untuk unit I.
Target pengembangan selanjutnya yaitu Unit 2 45 MW ditargetkan beroperasi akhir tahun 2020, Unit 3 50 MW akhir tahun 2021, Unit 4 50 MW akhir tahun 2022 dan Unit 5 50 MW ditargetkan beroperasi akhir tahun 2023.
Baca Juga: Tahun ini Kementerian ESDM incar pembangunan jargas 266.070 sambungan rumah (SR)
“Saya juga mendorong PT. PGE, PLN, dan pengembang lainnya untuk dapat mempercepat pengembangan proyek PLTP masing-masing agar dapat COD sesuai dengan target yang telah dicanangkan," terang Ida.
Asal tahu saja, sampai dengan akhir tahun 2019, Indonesia telah menghasilkan 2,133 MW tenaga listrik dari sumber daya panas bumi, menduduki peringkat kedua di dunia di bawah Amerika Serikat.
Angka ini diproyeksikan masih akan bertambah seiring dengan perkembangan dari industri panas bumi di Indonesia, mengingat potensi panas bumi di Indonesia yang masih belum dikembangkan sepenuhnya.
Baca Juga: Mulai naik, harga gas alam masih bisa melorot lagi
Ida menambahkan, pengembangan energi baru dan terbarukan merupakan program yang menjadi prioritas bagi Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan bauran energi dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan energi yang tidak berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News